Hong Kong (ANTARA) - Pemberi pinjaman Asia mungkin akan merasa kesulitan untuk mengisi kembali modal mereka dengan menerbitkan obligasi Tambahan Tier-1 (AT1), Citigroup mengatakan dalam sebuah catatan penelitian pada Rabu, setelah langkah otoritas Swiss untuk menghapus Obligasi Credit Suisse sebagai bagian dari kesepakatan pengambilalihannya.

Tantangannya akan sangat akut untuk sejumlah besar bank kecil di Asia yang lebih bergantung pada AT1 dibandingkan dengan rekan-rekan Barat karena persyaratan peraturan likuiditas yang lebih ketat.

Di bawah kesepakatan pengambilalihan, regulator Swiss menetapkan bahwa obligasi AT1 Credit Suisse dengan nilai notional 16 miliar franc (17,35 miliar dolar AS) akan dihapuskan, sebuah keputusan yang mengejutkan pasar kredit global dan membuat marah banyak pemegang obligasi.

Obligasi AT1, yang dapat dikonversi menjadi ekuitas, berperingkat lebih tinggi daripada saham dalam struktur modal bank. Jika bank mengalami masalah, pemegang obligasi biasanya akan datang sebelum pemegang saham dalam hal mendapatkan uang mereka kembali.

Penurunan nilai menjadi nol di Credit Suisse akan menghasilkan kerugian terbesar di pasar AT1 senilai 275 miliar dolar AS hingga saat ini.

Citi mengatakan dalam catatannya, pihaknya memperkirakan kejatuhan Credit Suisse akan memicu penetapan harga ulang AT1 di seluruh struktur modal bank-bank Asia.

Bank-bank Asia "lebih bergantung pada AT1 mungkin menghadapi kesulitan yang semakin meningkat untuk mengisi kembali modal", yang pada gilirannya dapat memperlambat laju ekspansi neraca mereka dan membantu menjinakkan prospek inflasi dan laju kenaikan suku bunga.

"Regulator dapat memperketat persyaratan modal dan likuiditas, yang dapat lebih berdampak pada bank kecil," kata Citi dalam catatan penelitian.

Namun, Citi mengatakan langkah Credit Suisse tidak mungkin merusak pasar AT1 yang lebih luas di Asia dalam jangka panjang, karena di seluruh wilayah syarat dan ketentuan instrumen tersebut menawarkan perlindungan investor yang lebih besar.

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2023