Terkait kondisi cuaca memang kami melihat masih terus terdapat potensi hujan di bagian tengah Sumbar, terutama pada siang dan sore hari termasuk di Agam dan Bukittinggi
Bukittinggi, - (ANTARA) -
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau warga yang biasa mengikuti tradisi "balimau" atau mandi jelang Ramadhan agar mewaspadai potensi bencana di aliran sungai dan perairan di Sumatera Barat.
 
"Imbauan kami tentu agar masyarakat menghindari aktivitas di sungai dan menjauhi lokasi perairan pada saat terjadi hujan lebat dengan durasi panjang," kata Koordinator Bidang Observasi dan Informasi Stasiun Meteorologi Padang Pariaman Yuda Nugraha di Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar), Rabu.
 
Ia mengatakan warga perlu mengetahui tanda-tanda yang mengindikasikan kemungkinan terjadinya bencana, khususnya di perairan.
 
"Hujan yang terjadi di bagian hulu dan daerah aliran sekitar sungai perlu juga melihat tanda-tandanya, seperti air sungai mulai menjadi keruh yang mengindikasi kita perlu menjauhi badan sungai," katanya.
 
Ia mengungkapkan masih terdapat potensi hujan pada siang dan sore hari di Sumatera Barat bagian tengah, termasuk Kota Bukittinggi dan sekitarnya.
 
"Terkait kondisi cuaca memang kami melihat masih terus terdapat potensi hujan di bagian tengah Sumbar, terutama pada siang dan sore hari termasuk di Agam dan Bukittinggi," katanya.
 
Menurutnya, resiko bencana bisa dihindari dengan selalu waspada dan menghindari datang ke lokasi rawan.

Baca juga: BMKG prakirakan cuaca cerah berawan terjadi di Indonesia
 
"Seperti pepatah Minangkabau, Maminteh sabalin anyuik, malantai sabalun lapuak, ingek-ingek sabalun kanai, yang artinya supaya kita selalu berhati-hati dan waspada terhadap bahaya yang mengancam dari alam," katanya.
 
Tradisi Balimau menjadi kebiasaan masyarakat Minangkabau di Sumatera Barat menjelang bulan Ramadhan melakukan mandi membersihkan diri di aliran sungai atau danau dan perairan lainnya.
 
"Kebetulan kalender hari ini libur jelang Ramadan, aktivitas perkantoran libur, saya bisa membawa keluarga mandi Balimau meskipun sangat ramai," kata seorang warga, Ningsih (34).
 
Ia mengatakan selain mandi, satu hari sebelum Ramadan juga waktu untuk bersilaturahmi bersama kerabat.
 
"Terakhir ini juga waktunya melepas selera makan siang hari sebelum nanti menahan selama sebulan penuh," sebutnya.

Baca juga: Sambut Ramadhan, ribuan warga di Mukomuko mandi "balimau" di sungai
 
 
 
 
 
 
 
 

Pewarta: Altas Maulana
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023