Bila ada perbedaan, tetap saling menghargai dan menghormati, karena semua ada landasan masing-masing
Banda Aceh (ANTARA) - Kantor Wilayah Kementerian Agama Aceh menyatakan hilal penetapan 1 Ramadhan 1444 Hijriah terlihat di provinsi paling barat Indonesia itu, setelah sebelumnya sempat tertutup awan.

“Hilal terlihat di Aceh pada pukul 18.58 WIB, kira-kira sembilan menit setelah terbenam matahari,” kata Ketua Tim Falakiyah Kanwil Kemenag Aceh Alfirdaus Putra di Aceh Besar, Rabu malam.

Ia menjelaskan, hilal terlihat berdasarkan hasil pengamatan dari gedung Observatorium Hilal Tgk Chiek Kuta Karang, Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar, dengan menggunakan teleskop astronomi Takahashi 80.

Kata Alfirdaus, cuaca di wilayah pemantauan tersebut cukup cerah, namun hilal sempat tidak terlihat karena tertutup awan. Ketika awan bergeser, maka hilal langsung terlihat dengan menggunakan teleskop astronomi.

Baca juga: BBMKG Makassar: Pantauan hilal awal Ramadhan berada di 7,33 derajat

“Lama hilal terlihat tadi sekitar 2 menit. Dari enam lokasi pengamatan di Aceh yang sudah terlihat hanya di Observatorium Hilal Tgk Chiek Kuta Karang, Lhoknga,” katanya.

Enam lokasi pemantauan hilal di Aceh, di antaranya Observatorium Tgk Chik Kuta Karang Aceh Besar, Tugu 0 KM - Kota Sabang, Bukit Blang Tiron Perta Arun Gas - Lhokseumawe.

Kemudian Pantai Lhokgeulumpang - Setia Bakti Kabupaten Aceh Jaya, POB Suak Geudubang - Kabupaten Aceh Barat, dan wilayah Pantai Nancala - Teupah Barat, Kabupaten Simeulue.

Baca juga: Pantauan hilal di Belitung terhalang awan mendung

Kemenag Aceh langsung melaporkan hasil tersebut kepada tim pemantauan hilal Kemenag RI di Jakarta, sebagai bahan pertimbangan dalam sidang isbat yang dipimpin oleh Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas.

Sementara itu, Plt Kepala Kanwil Kemenag Aceh Ahmad Yani mengatakan pengumuman hasil pengamatan disampaikan langsung oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumasdalam sidang isbat, setelah menerima hasil rukyatul hilal seluruh daerah se Indonesia.

Baca juga: Kemenag: Hilal di Provinsi Bengkulu tidak terlihat

Ia berharap apabila muncul perbedaan dalam penetapan awal Ramadhan 1444 Hijriah, maka jangan sampai merusak persatuan dan kesatuan antara umat Muslim di daerah Tanah Rencong.

“Bila ada perbedaan, tetap saling menghargai dan menghormati, karena semua ada landasan masing-masing,” katanya.

Pewarta: Khalis Surry
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2023