Chicago (ANTARA) - Harga emas menguat tajam pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), memperpanjang keuntungan untuk sesi kedua berturut-turut setelah Federal Reserve menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada Rabu (22/3/2023) dan mengisyaratkan satu kenaikan suku bunga lagi tahun ini.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April di divisi Comex New York Exchange, melonjak 46,30 atau 2,37 persen menjadi ditutup pada 1.995,90 dolar AS per ounce, di level penyelesaian tertinggi sejak 10 Maret 2022, setelah menyentuh level tertinggi sesi di 2.005,10 dolar AS dan terendah 1.967,30 dolar AS.

Emas berjangka terkerek 8,50 dolar AS atau 0,44 persen menjadi 1.949,60 dolar AS pada Rabu (22/3/2023), setelah jatuh 41,70 dolar AS atau 2,10 persen menjadi 1.941,10 dolar AS pada Selasa (21/3/2023), dan naik 9,30 dolar AS atau 0,47 persen menjadi 1.982,80 dolar AS pada Senin (20/3/2023).

Meskipun Ketua Federal Reserve Jerome Powell menolak ekspektasi pasar akan penurunan suku bunga tahun ini, pasar berfokus pada penyesuaian Fed yang kurang hawkish terhadap pernyataan tersebut, yang menunjukkan bank sentral akan segera mengakhiri siklus kenaikan suku bunga.

Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengatakan selama dengar pendapat di hadapan subkomite Senat pada Rabu (22/3/2023) bahwa regulator AS tidak ingin memberikan jaminan simpanan "menyeluruh" untuk menstabilkan sistem perbankan AS tanpa bekerja sama dengan anggota parlemen, dan bahwa kepala-kepala pemberi pinjaman Amerika yang baru saja gagal harus dimintai pertanggungjawaban.

"Saya belum mempertimbangkan atau mendiskusikan apapun yang berkaitan dengan jaminan menyeluruh atau jaminan simpanan," kata Yellen.

Data ekonomi yang dirilis pada Kamis (23/3/2023) beragam. Departemen Perdagangan AS melaporkan bahwa penjualan rumah baru AS naik 1,1 persen ke tingkat tahunan yang disesuaikan secara musiman sebesar 640.000 unit pada Februari, level tertinggi sejak Agustus.

Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa klaim pengangguran awal AS turun 1.000 menjadi 191.000 dalam pekan yang berakhir 18 Maret.

"Emas menjadi perdagangan favorit di Wall Street karena banyak pedagang tetap gugup pasca-Fed dan seberapa cepat otoritas AS dapat menahan gejolak perbankan lebih lanjut," kata Ed Moya, analis di platform perdagangan online OANDA.

“Emas akan bersinar di sini dan tampaknya diposisikan untuk menemukan posisi di atas level 2.000 dolar AS. Lari ke wilayah rekor tidak terlalu jauh dan bisa terjadi jika masalah stabilitas keuangan tidak mereda.”

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Mei naik 47 sen atau 2,06 persen, menjadi ditutup pada 23,256 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April bertambah 5,90 dolar AS atau 0,60 persen menjadi menetap pada 992,90 dolar AS per ounce.

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023