Singapura (ANTARA) - Dolar stabil di awal perdagangan sesi Asia pada Jumat, di dekat posisi terendah tujuh minggu karena kegugupan atas sistem perbankan membuat investor gelisah dan pedagang menyerap petunjuk Federal Reserve tentang jeda kenaikan suku bunga.

Indeks dolar, yang mengukur mata uang AS terhadap enam rival utamanya, turun 0,019 persen pada 102,56, sedikit di atas level terendah tujuh minggu di 101,91 yang disentuh pada Kamis (23/3/2023).

Indeks menambah keuntungan kecil pada Kamis (23/3/2023), yang pertama dalam enam hari perdagangan.

The Fed pada Rabu (22/3/2023) menaikkan suku bunga 25 basis poin seperti yang diharapkan, tetapi mengambil sikap hati-hati terhadap prospek karena gejolak sektor perbankan.

Menteri Keuangan AS Janet Yellen pada Kamis (23/3/2023) menegaskan kembali bahwa dia siap untuk mengambil tindakan lebih lanjut untuk memastikan bahwa simpanan bank orang Amerika tetap aman, dalam upaya untuk menenangkan kegelisahan investor.

Saham perbankan telah terpukul dalam dua minggu terakhir menyusul kegagalan mendadak dua pemberi pinjaman AS dan penjualan darurat bank Swiss Credit Suisse terhadap rivalnya UBS.

"Bank-bank sentral telah menyampaikan kenaikan suku bunga menyusul gejolak perbankan baru-baru ini," kata Carol Kong, ahli strategi mata uang di Commonwealth Bank of Australia.

Ia menambahkan bahwa mata uang akan terus didorong oleh berita utama di sektor perbankan.

"Saya pikir semua hal mungkin akan cukup sepi hari ini, setidaknya di sesi Asia," katanya.

Yen menguat 0,34 persen menjadi 130,37 per dolar, setelah menyentuh level tertinggi enam minggu di 130,28 di awal sesi.

Inflasi konsumen inti Jepang melambat pada Februari, tetapi indeks yang memangkas biaya energi mencapai level tertinggi empat dekade, data menunjukkan pada Jumat.

Dengan inflasi yang masih melebihi target bank sentral Jepang 2,0 persen, data tersebut akan menjaga ekspektasi pasar dari penyesuaian jangka pendek terhadap kebijakan pengendalian imbal hasil obligasi, menurut para analis.

Euro turun 0,03 persen menjadi 1,0827 dolar, turun dari level tertinggi tujuh minggu di 1,0930 dolar yang disentuh pada Kamis (23/3/2023). Sterling terakhir diperdagangkan pada 1,2275 dolar, turun 0,08 persen sejauh hari ini.

Dolar Australia turun 0,31 persen menjadi 0,666 dolar AS, sedangkan kiwi turun 0,22 persen menjadi 0,623 dolar AS.

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023