Depok (ANTARA) - Rektor Universitas Indonesia (UI), Prof. Ari Kuncoro dan Ketua Pengurus Yayasan Mangkunegara Surakarta, GPH Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo (Mangkoenagoro X), menandatangani Nota Kesepakatan Bersama (NKB) kerja sama pelestarian budaya Jawa.

"Kerja sama ini bertujuan memperluas penyelenggaraan pendidikan tinggi di bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat antara UI dan Yayasan Mangkunegara Surakarta," kata Ari Kuncoro di Kampus UI Depok, Selasa.

Prof. Ari mengatakan bahwa pendidikan tinggi harus melakukan investasi ilmu pengetahuan untuk memberikan nilai tambah bagi institusi dan masyarakat.

“Melalui kerja sama ini, UI dan Yayasan Mangkunegara Surakarta berkolaborasi untuk mendukung dan melestarikan kebudayaan bangsa. Kerja sama ini diharapkan dapat menguatkan kolaborasi antara akademisi dan masyarakat, khususnya Pura Mangkunegaran dalam rangka pelestarian dan pengembangan budaya,” ujarnya.

Kerja sama tersebut mencakup lima poin penting. Pertama, penyelenggaraan pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, dan pelatihan. Kedua, diadakannya kolaborasi riset dan pengembangan sumber daya. Ketiga, berkolaborasi dalam kegiatan ilmiah, kajian ilmiah, seminar, dan lokakarya. Keempat, penyelenggaraan program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka. Kelima, peningkatan dan pengembangan kompetensi sumber daya manusia.

Baca juga: UI buka Sekolah Budaya Jawa di Boyolali

Baca juga: Guru Besar UI: Definisikan budaya secara sederhana


Sementara itu, Mangkoenagoro X mengatakan bahwa Mangkunegaran merupakan salah satu pusat kebudayaan Jawa. Adanya pengaruh globalisasi dan modernisasi, di sisi lain memunculkan kerinduan masyarakat terhadap budaya.

“Melalui pengenalan budaya dan kerja sama dengan perguruan tinggi, impact akan semakin kuat dengan didukung oleh media dan kolaborator yang telah mengulik budaya-budaya sebelumnya.Harapannya, kita bersama-sama memberikan dampak yang besar, terutama dari sisi kebudayaan yang positif bagi masyarakat luas,” ujarnya.

Ia menyampaikan bahwa manuskrip-manuskrip kuno masih tersimpan dengan rapi di Keraton Surakarta Hadiningrat Solo, yang membutuhkan penanganan lebih lanjut. Begitupun tarian dan banyak peninggalan lainnya di sana.

Menurutnya, sebelum penandatanganan MoU ini, telah pernah didiskusikan berbagai bentuk peluang kerja sama dengan Dekan Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB) UI.

Tahun lalu, Prof. Ari dan para wakil rektor, disertai Sekretaris Universitas UI, bersama jajaran pimpinan dari Pusat Administrasi Universitas, Fakultas, Sekolah, dan Program Pendidikan Vokasi, berkesempatan mengunjungi Keraton Surakarta Hadiningrat Solo dan diterima oleh Mangkoenagoro X, yang juga merupakan alumni UI.

 Baca juga: FIB UI gelar "Minggu Semata Wayang", lestarikan budaya

Baca juga: MAC UI dukung pengembangan seni budaya desa adat di Garut

Pewarta: Feru Lantara
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2023