Keuangan syariah memberi cara, kerangka, yang mengatur aset dan transaksi berdasarkan prinsip keadilan dan ketulusan....
Jakarta (ANTARA) - Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha KAHMI (BPP HIPKA) menyelenggarakan Safari Ramadhan 1444 Hijriah di Jakarta, Selasa, sebagai upaya mengajak para pengusaha untuk menggunakan layanan keuangan syariah.

"Keuangan syariah memberi cara, kerangka, yang mengatur aset dan transaksi berdasarkan prinsip keadilan dan ketulusan. Semua itu terlihat dari mekanisme pembiayaan risiko yang adil dalam pembiayaan syariah," ujar Ketua Umum BPP HIPKA Kamrussamad.

Dalam kesempatan ini, HIPKA menghadirkan Bank Indoensia (BI) untuk memaparkan sistem keuangan syariah di Indonesia yang merupakan salah satu instrumen penting untuk mendukung program pemulihan ekonomi, sekaligus mengurangi kemiskinan melalui pemberdayaan usaha dan ekonomi masyarakat.

Baca juga: BEI dan HIPKA sinergi guna sosialisasi dan edukasi pasar modal ke UMKM

HIPKA juga menyelenggarakan rapat pleno kedua bertajuk "Efektifkan Organisasi Produktivitas Bisnis" dengan menyosialisasikan peluang dan tantangan yang terdapat pada industri kelapa sawit nasional.

"Ini merupakan sejalan dengan Himpunan Pengusaha KAHMI (HIPKA) yang memiliki tujuan antara lain untuk menjadi inkubator konglomerat Muslim Indonesia," ujar Kamrussamad.

Dia melanjutkan pihaknya akan menyelenggarakan Safari Ramadhan di enam kota, yaitu Jakarta, Makassar, Palembang, Bandung, Semarang, dan Surabaya.

Acara ini dihadiri oleh perwakilan pengusaha HIPKA dari 11 provinsi yang memiliki potensi perkebunan industri sawit, dengan beberapa para pengusaha HIPKA di antaranya Muhammad Rafil Perdana, Yana Aditya, George Edwin, Sharmilla, Sasha Tutoka, dan Eko Pambudi.

Selain itu, dihadiri juga oleh sejumlah tokoh dan pengusaha nasional seperti Soetrisno Bachir, Yugi Prayanto, Wisnu Pettalolo, Muhammad Toha, Ridwan Mustofa.

Baca juga: OJK sebut literasi dan inklusi keuangan syariah perlu ditingkatkan

Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memaparkan Indonesia memiliki potensi besar dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah ke depan.

Potensi tersebut di antaranya, pertama, Indonesia sebagai negara dengan jumlah populasi Muslim terbesar yaitu sekitar 229 juta orang atau 85 persen total penduduk, dan kedua, perkembangan ekonomi syariah dari industri halal, baik halal food maupun halal fashion tumbuh tinggi.

Ketiga, pertumbuhan penduduk usia produktif, yang diperkirakan hingga 2030 generasi milenial akan mencapai 70 persen dari penduduk usia produktif, serta keempat, Indonesia diakui dalam ranking global menurut Refinitiv Islamic Finance Development Report 2020.

Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2023