Jakarta (ANTARA) - Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Vinsensius Jemadu mengakui dengan adanya automatic adjustment (AA/pemblokiran sementara pagu belanja kementerian lembaga) turut berdampak pada performa kedeputiannya.

AA memberikan dampak pengurangan kegiatan (events) yang sudah direncanakan menjadi tidak dilaksanakan dan penyelenggaraan MICE skala besar dan internasional di Indonesia pada Triwulan I masih sedikit dilaksanakan.

 "Keadaan ini karena mengikuti jadwal dari asosiasi/organisasi internasional yang sebagian besar di semester II terjadi karena faktor perbedaan musim dari tiap negara asal delegasi,” ujarnya.

Hal ini disampaikan  pria yang kerap disapa Vije ini dalam RDP dengan Komisi X DPR RI yang dipantau secara daring di Jakarta, Selasa.

Untuk itu, lanjut dia, pihaknya bakal menggenjot pelaksanaan events pada Triwulan II 2023 agar tercapai target yang telah ditentukan.

Dalam kesempatan itu, Vije turut memaparkan realisasi pagu anggaran yang dimanfaatkan setelah dikenakan AA sebesar Rp181,692 miliar.

Dengan realisasi fisik melebihi target yang semula 14,18 persen saat ini secara fisik sudah tercapai 19,09 persen serta realisasi pembayaran mencapai 14,57 persen.

Terkait dengan capaian program strategis ada lima program yakni pengembangan produk dan promosi gastronomi yang mendukung "Indonesia Spice up The World (ISUTW)", pengembangan produk dan promosi ekowisata, pengembangan pariwisata ramah muslim berbasis masjid.

"Serta promosi kesehatan medical and wellness tourism, penyelenggaraan dan pendukungan event daerah nasional dan internasional ,” ujarnya.

Sementara kegiatan besar yang telah diselenggarakan secara offline di 2023 terdiri dari World Superbike (WSBK) 2023, Asean Tourism Forum (ATF), Festival Imlek dan Cap Go Meh, World Tourism Network (WTN), F1 Powerboat, Hammersonic 2023.


 

Pewarta: Sinta Ambarwati
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023