Kota Bogor (ANTARA) - Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat mengajak Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyelaraskan pembangunan Tol BORR (Bogor Outer Ring Road) seksi III B dengan rencana pembangunan Kampung Atlet di Kampung Munjul, Kelurahan Kayumanis, Kecamatan Tanah Sareal.

Dalam upaya penyelarasan itu, peninjauan bersama dilakukan Pemerintah Kota Bogor bersama perwakilan Kemen PUPR dan PT Marga Sarana Jabar (MSJ) sebagai kontraktor pembangunan.

Peninjauan juga dihadiri Kepala Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Bogor, Rahmat dan Kepala Kejaksaan Negeri Kota Bogor Waito Wongateleng, PT MSJ dan PUPR serta warga sekitar di Kantor Kelurahan Kayu Manis, Selasa.

Mereka melakukan melihat jalan tapak yang akan menjadi titik pembangunan Tol Bogor Outer Ring Road (BORR) Seksi IIIB dan Kampung Atlet di Kampung Munjul, Kelurahan Kayumanis, Kecamatan Tanah Sareal tersebut dengan diawali dengan melihat peta lokasi bersama Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Kota Bogor.

Selanjutnya, mereka menelusuri jalan tapak dari titik awal di Kampung Munjul menuju samping Jalan Sholeh Iskandar di perbatasan Salabenda.

"Hari ini kita meninjau kesiapan pembebasan lahan untuk BORR seksi IIIB di Kayu manis melewati 300-an bidang milik warga. Kemudian juga kita ingin menyelaraskan dengan upaya kita membuat jalan sodetan baru dari Salabenda masuk ke munjul tempat dimana kita akan membangun namanya kampung atlet," kata Dedie.

Dedie menjelaskan, penyelarasan ini dilakukan karena rencana pembangunan kampung atlet juga terkena dampak rencana pembangunan Tol BORR yang rencananya akan dimulai September tahun ini.

"Maka kita sedang pikirkan bagaimana lahan pengganti sehingga sarana prasarana yang sudah kita desain itu masih tetap bisa diakomodir. Kenapa? Karena kita akan menjadi tuan rumah Porprov tahun 2026 dan semua persiapan harus kita lakukan dari sekarang," ujarnya.

Dari hasil tinjauan dengan menyusuri jalan tapak, Dedie melihat ada rencana pembuatan jalan menuju kampung atlet yang juga harus diselaraskan dengan pembangunan tol BORR.

"Iya supaya tidak tumpang tindih, kemudian juga pihak MSJ dalam melaksanakan pembangunan mempertimbangkan juga aspek akses untuk masyarakat, karena juga ada TPU kemudian juga ada pemukiman, kemudian ada tempat olahraga supaya benar-benar bisa kita sinkronkan, kita sesuaikan kebutuhan pemkot dan masyarakat," jelasnya.

Pembangunan kampung atlet, kata Dedie, rencananya akan dilakukan tahun 2024 mendatang dengan menggunakan anggaran dari Pemprov Jawa Barat. Dari rencana tersebut, perlu ada penyelarasan agar semua berjalan baik sesuai rencana dan kebutuhan dari Pemkot, MSJ dan masyarakat.

Pewarta: Linna Susanti
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2023