Jakarta (ANTARA) - Program magang tak hanya memberikan mahasiswa pengalaman nyata di dunia kerja, tetapi juga memberikan mahasiswa kesempatan untuk dapat berkolaborasi dengan banyak pihak. Melalui program magang, mahasiswa dapat memahami kondisi industri dan juga dunia kerja sesungguhnya.

Salah satu perguruan tinggi yang memberikan pengalaman berbisnis tersebut adalah  Pradita University atau Universitas Pradita. Lembaga pendidikan ini menyediakan kedai kopi sebagai laboratorium hidup atau tempat praktik mahasiswa dalam berbisnis. Kedai kopi yang diberi nama ‘Can Ngopi’ tersebut dijadikan sebagai tempat praktik mahasiswa dari berbagai program studi.

“Ini merupakan kolaborasi dari mahasiswa enam program studi yaitu manajemen retail, desain komunikasi visual, desain interior, akuntansi, seni kuliner dan hospitaliti dan pariwisata. Dengan bimbingan para dosen, semua mahasiswa setiap prodi saling bekerja sama membangun dan mengelola kafe Can Ngopi sebagai kafe komersial pertama yang dikelola langsung oleh mahasiswa,” ujar Rektor Pradita University, Prof Dr Ir Richardus Eko Indrajit, di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Dengan  praktik langsung di dunia kerja diharapkan mahasiswa dapat merasakan  bagaimana mengelola sebuah kafe. Hal itu akan menjadi pembelajaran yang sangat berharga, khususnya dalam memberi bekal pengalaman dalam menghadapi dunia kerja yang sesungguhnya.

Kolaborasi antardisiplin ilmu juga menghadirkan pengalaman untuk mahasiswa belajar,  bukan hanya di bidang kuliner saja, tetapi juga belajar bidang lainnya, seperti pemasaran, akuntansi, retail manajemen, desain baik interior maupun komunikasi visual.

Direktur Eksekutif Pradita University, Aida Halim, mengemukakan  dengan dibukanya kafe Can Ngopi, mahasiswa benar-benar belajar bagaimana melayani pelanggan yang sebenarnya.

“Juga bagaimana produk mereka dibeli, disukai atau mungkin dikritik oleh pelanggan. Merasakan ketatnya kompetisi sesungguhnya dalam dunia bisnis, merasakan persaingan dengan para kompetitor seperti kafe, restoran atau retail lainnya,” kata Aida.

Manager Kedai Can Ngopi, yang merupakan lulusan dari Culinary Arts Pradita University angkatan 2019, Jessica Savira, mengatakan kedai kopi itu menjadi sarana belajar lebih dalam mengenai bagaimana membuka bisnis serta bagaimana mengelola dan membantu khususnya mahasiswa-mahasiswa dari berbagai macam program studi yang dijadikan satu ide dan kerjanya, serta hasil karyanya.

Mahasiswa Culinary Arts Pradita University angkatan 2020 yang bertugas sebagai Head Chef Kafe Can Ngopi, Carolina Oghata,  mengaku sempat khawatir dengan tanggung jawab yang harus diemban. “Akan tetapi, di  satu sisi lain lebih banyak dapat pengalaman di sini,” kata Carolina.

Selain sebagai salah satu laboratorium hidup atau tempat praktik mahasiswa, kafe Can Ngopi yang terletak di pusat bisnis Summarecon Digital Center itu juga dibuka untuk umum. Di kafe ini, mahasiswa bisa mendapatkan pengalaman belajar sesuai dengan kompetensi yang dimiliki sebelum memasuki dunia kerja.
 

Tingkatkan kesempatan kerja

Program magang bagi mahasiswa juga dapat meningkatkan kesempatan kerja bagi lulusan perguruan tinggi. Program tersebut dapat menghubungkan pengetahuan akademis dan dunia kerja.

Oleh karena itu, perlu kolaborasi perguruan tinggi dengan dunia industri. Mahasiswa dilibatkan dalam proyek yang ada di industri.

Dekan School of Applied STEM Universitas Prasetiya Mulya, Stevanus Wisnu Wijaya, mengatakan mahasiswa dapat memanfaatkan minimum dua semester penuh dalam satu masa studi untuk bekerja di perusahaan dalam industri yang diminati. Mahasiswa dapat mengembangkan keahlian melalui praktik kerja, pemahaman bisnis dan juga kerja sama.

“Kami memiliki program Co-Operative (Co-Op) sebagai salah satu metode magang bagi mahasiswa,” kata Wisnu.

Program itu tidak hanya memperkaya portofolio mahasiswanya dengan pengalaman kerja, melainkan juga mempermudah mereka mendapatkan pekerjaan bahkan sebelum lulus kuliah.

Program tersebut mengikuti format kurikulum work-integrated learning yang diadaptasi dari program serupa di University of Waterloo, Kanada, yang merupakan mitra Universitas Prasetiya Mulya sejak 2016.  Program itu sendiri telah berjalan sejak lima tahun lalu.

Setelah setahun magang, perusahaan tersebut sudah mengenal bagaimana kinerja mahasiswa. Sebagian besar perusahaan atau industri merekrut mereka setelah lulus.

Perusahaan tempat magang juga didorong untuk memberikan gaji, sehingga mahasiswa yang magang bisa bekerja layaknya profesional. Selain memperkaya pengalaman bekerja dan mempermudah mahasiswa bekerja, program itu juga membantu mahasiswa dalam pembuatan skripsi berbasis industri.

Sebelumnya, Plt Dirjen Dikti Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), Prof Nizam, mengatakan program magang membawa dampak bagi mahasiswa, khususnya dalam keterserapan lulusan di dunia kerja. Oleh karena itu, pihaknya mengapresiasi kampus yang sudah memiliki program magang mandiri yang terintegrasi dengan industri.

Untuk memasuki dunia kerja atau dunia profesi tentu tidak cukup hanya belajar dari kelas, laboratorium, ataupun perpustakaan, tetapi harus menceburkan diri langsung di dalam dunia profesi tersebut.

Kemendikbudristeksaat ini juga telah memiliki program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) yang kini sudah memasuki angkatan keempat,  dengan jumlah peserta sebanyak 25.952 mahasiswa. Mereka terpilih dari 79.769 pendaftar dari seluruh Indonesia.

Selain keterserapan di dunia kerja, mahasiswa yang mengikuti program itu juga mendapatkan penghasilan pertama yang besarnya hampir dua setengah kali lipat lebih jika dibandingkan mahasiswa yang tidak mengikuti program magang.

Untuk itu,  para mahasiswa perlu terus didorong untuk aktif mengikuti program magang baik yang diselenggarakan kementerian maupun yang diselenggarakan oleh pihak kampus. 

 

 

Editor: Slamet Hadi Purnomo
Copyright © ANTARA 2023