Banyuwangi (ANTARA) - Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, menjadi kandidat daerah yang akan didukung United Nations Capital Development Fund (UNCDF) atau Badan Pendanaan Pembangunan PBB untuk pengembangan kota hijau cerdas atau smart green city.

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemkab Banyuwangi Dwi Yanto mengatakan bahwa pihak UNCDF telah berkunjung ke Banyuwangi dan menggelar sejumlah diskusi dengan melibatkan sejumlah OPD, seperti Bappeda, Dinas Lingkungan Hidup, hingga Dinas Kominfo dan Persandian.

"Datang ke Banyuwangi pada awal Maret lalu, dan kami bertemu dengan tim UNCDF. Mereka menindaklanjuti pertemuan UNCDF di Bangkok, yang mengundang Banyuwangi pada akhir tahun lalu. Banyuwangi bersama Banyumas dipilih Kementerian LHK menjadi percontohan Asean Smart Green City," katanya di Banyuwangi, Rabu.

Tim UNCDF yang hadir dalam pertemuan itu adalah Advisor UNCDF, Fakri Karim, Manajer Program UNCDF, Chenco G. Dorjee, bersama advisor UNCDF lainnya, Hoon Chang dan Program Manager Asean Desk FMDV, Margot de Groot van Embden.

"Bupati Ipuk Fiestiandani berterima kasih kepada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan atas dipilihnya Banyuwangi sebagai pilot project. Tentunya ini kami manfaatkan untuk mendukung program pembangunan berkelanjutan di Banyuwangi, seperti penanganan persampahan," ujar Dwi Yanto.

Advisor UNCDF Fakri Karim menjelaskan bahwa agenda kegiatan UNCDF di Banyuwangi adalah diskusi misi pelingkupan (scoping mission) mengumpulkan data terkait dukungan pendanaan bagi daerah yang dipilih sebagai percontohan Smart Green ASEAN Cities (SGAC).

"Scoping mission dilaksanakan untuk memperoleh pengetahuan dan pemahaman yang komprehensif terkait kapasitas dan kesiapan kota-kota kandidat. Kami kumpulkan data-data dari hasil diskusi ini, program-program apa yang layak kami dukung," kata Fakri.

Smart green Asean cities merupakan program yang mendukung implementasi dan pencapaian kota-kota berwawasan lingkungan di Asia Tenggara yang telah menjadi prioritas ASEAN.

Program yang dilaksanakan oleh UNCDF dan didanai oleh Uni Eropa ini mendukung negara anggota ASEAN di tingkat kota, regional dan nasional untuk menangani lingkungan perkotaan dan masalah tata kelola terkait perubahan iklim, dengan fokus pada solusi cerdas yang dimungkinkan dengan digitalisasi dan penggunaan teknologi.

Pewarta: Novi Husdinariyanto
Editor: Maswandi
Copyright © ANTARA 2023