Wilayah kita telah menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi, terutama pada periode 2010 hingga 2019
Badung, Bali (ANTARA) - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menyebutkan pertumbuhan ekonomi kawasan ASEAN konsisten menyumbang 3 persen produk domestik bruto (PDB) riil dunia selama ini.

"Wilayah kita telah menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi, terutama pada periode 2010 hingga 2019," kata Sri Mulyani dalam acara Pembukaan Pertemuan Pertama Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral ASEAN (AFMGM) 2023 di Kabupaten Badung, Bali, Jumat.

Dia berharap ASEAN bisa terus memastikan agar capaian tersebut bisa berlanjut dengan memperkuat kapasitas kawasan untuk menjawab berbagai tantangan, baik tantangan sebelumnya, tantangan saat ini, hingga tantangan di masa depan.

Pada tahun 2020, PDB ASEAN sempat menyusut lebih dari tingkat pertumbuhan dunia karena pandemi COVID-19. Kemudian pada tahun 2021, pertumbuhan ASEAN masih belum keluar dari tingkat pra pandemi sehingga kala itu diharapkan pemulihan secara penuh terjadi pada tahun 2022.

Dengan demikian ke depannya, ASEAN harus bertujuan untuk menjadi kawasan dengan pertumbuhan ekonomi inklusif yang kuat dan berkelanjutan.

Menkeu menuturkan banyak organisasi internasional yang masih memproyeksikan ASEAN akan tumbuh positif pada tahun 2023, sehingga kawasan ini masih punya banyak waktu untuk memastikan bahwa proyeksi tersebut akan terwujud atau bahkan lebih baik.

Meski ASEAN belum keluar dari level pra pandemi pada 2021, ucap Sri Mulyani, Indonesia sedikit beruntung karena di tahun tersebut PDB domestik telah melewati level pra pandemi.

"Situasi ini terutama karena pandemi dan benar-benar belum pernah terjadi sebelumnya bagi Indonesia, setelah menikmati periode pertumbuhan ekonomi yang sangat tinggi," ujarnya.

Kendati demikian, ia menuturkan pandemi memberikan motivasi kepada Indonesia untuk memastikan ekonomi dalam kondisi yang lebih baik daripada sebelumnya.


Baca juga: BI sebut agenda perubahan iklim tingkatkan PDB global 11-14 persen
Baca juga: BFA: PDB Asia diperkirakan tumbuh 4,5 persen pada 2023
Baca juga: Bappenas: 60 persen PDB Asia Pasifik berasal dari produk digital

Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2023