Jakarta (ANTARA News) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai total ekspor Indonesia pada Oktober 2012 mencapai 15,67 miliar dolar AS atau turun 1,45 persen dari nilai ekspor bulan sebelumnya dan turun 7,61 persen dibandingkan dengan kurun yang sama tahun lalu.

"Penurunan ekspor terutama didorong merosotnya nilai dan volume ekspor nonmigas," kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Sasmita Hadi Wibowo, di Kantor BPS Jakarta, Senin.

Nilai ekspor nonmigas selama Oktober 2012 turun 3,42 persen dari bulan sebelumnya menjadi 12,68 miliar dolar AS, dengan penurunan terbesar terjadi pada lemak dan minyak hewan/nabati.

Namun, lebih lanjut Sasmita menjelaskan, nilai ekspor biasanya akan kembali meningkat pada bulan November dan Desember, seiring dengan peningkatan permintaan dari sejumlah negara untuk memenuhi kebutuhan akhir tahun.

Sementara nilai total ekspor kumulatif sepanjang Januari-Oktober 2012, menurut data BPS, mencapai 158,66 miliar dolar AS atau turun 6,22 persen dibanding periode sama tahun lalu.

Nilai ekspor nonmigas sepanjang periode itu juga turun 5,70 miliar dolar AS dari tahun lalu menjadi 127,03 miliar dolar AS.

Negara yang paling banyak menerima komoditas nonmigas dari Indonesia tercatat China (1,82 miliar dolar AS), kemudian Jepang (1,42 miliar dolar AS) dan Amerika Serikat (1,15 miliar dolar AS).

"Ekspor nonmigas Indonesia ketiga negara tersebut mencapai 34,66 persen dari total ekspor nasional," ujarnya.

BPS juga mencatat bahwa pada Oktober 2012 terjadi penurunan ekspor ke sejumlah negara seperti India, Singapura, Malaysia, Korea Selatan, Jepang, Amerika Serikat, Jerman dan Inggris.

Peningkatan ekspor hanya terjadi dalam perdagangan dengan China, Australia, Taiwan, Thailand dan Prancis.

(R017)

Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2012