Washington (ANTARA) - Amerika Serikat pada Kamis (30/3) menjatuhkan sanksi kepada seorang berkewarganegaraan Slovakia yang mencoba mengatur penjualan puluhan senjata dan amunisi Korea Utara kepada Rusia, yang hendak mengganti perangkatnya yang hancur dalam perang dengan Ukraina.

Sanksi tersebut, yang muncul di tengah peringatan Washington bahwa Rusia mencoba membeli perangkat militer dari Korea Utara, adalah sanksi terbaru yang dijatuhkan terhadap Moskow guna menghalangi usahanya mendapatkan perangkat militer baru.

Dalam pernyataannya, Departemen Keuangan AS mengatakan sanksi tersebut dijatuhkan kepada seorang pria berkewarganegaraan Slovakia bernama Ashot Mkrtychev karena "berusaha secara langsung maupun tidak langsung mengimpor, mengekspor, atau mengekspor ulang persenjataan atau material terkait dari dan ke Korea Utara."
Baca juga: Rusia berhasil alihkan ekspor minyak dari Eropa ke negara bersahabat

Sejak akhir 2022 hingga awal 2023, Mkrtychev berkolusi dengan pejabat Korea Utara untuk mendapatkan puluhan jenis senjata dan amunisi untuk Rusia yang akan ditukarkan dengan pesawat komersial, material mentah, dan komoditas lainnya untuk Korea Utara, menurut departemen tersebut.

AS juga menyebutkan negosiasi Mkrtychev dengan pejabat Korea Utara dan Rusia menunjukkan adanya kerjasama yang saling menguntungkan, seraya menambahkan Mkrtychev turut mengkonfirmasikan kesiapan Rusia menerima perangkat militer dari Korea Utara dengan pejabat senior Rusia.

Belakangan ini, muncul beberapa laporan yang menyebutkan terjadinya kelangkaan makanan di Korea Utara, meski pejabat negara itu membantah tuduhan bahwa mereka gagal memenuhi kebutuhan hidup warganya.
Baca juga: Rusia butuh pasukan lebih besar agar bisa pertahankan diri

Sanksi kepada Mkrtychev secara otomatis membekukan aset apapun yang ia miliki di AS dan pada umumnya mencegah siapa pun pihak AS berinteraksi dengannya. Ancaman sanksi juga menanti pihak-pihak yang melakukan transaksi tertentu dengannya.

Menyusul penjatuhan sanksi itu, Gedung Putih di hari yang sama menyebut bahwa Amerika Serikat telah mendapatkan informasi terbaru mengenai aktivitas Rusia membeli persenjataan tambahan dari Korea Utara dengan imbalan bantuan makanan.

"Kami khawatir bahwa Korea Utara akan memberi bantuan lebih lanjut terhadap operasi militer Rusia di Ukraina," kata juru bicara keamanan nasional Gedung Putih, John Kirby.

"Kami juga mendapatkan informasi terbaru bahwa Rusia secara aktif berusaha mendapatkan amunisi baru dari Korea Utara," lanjutnya.

Sumber: Reuters

Baca juga: AS desak perusahaan-perusahaan untuk patuhi sanksi terkait Rusia

Penerjemah: Nabil Ihsan
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2023