"Ada sejumlah tantangan yang akan dihadapi perbankan syariah meski kami yakin masih memiliki peluang besar karena produk kami yang sudah dikenal masyarakat," kata anggota perwakilan Asbisindo Beny Witjaksono di Jakarta, Senin.
Beberapa tantangan yang dimaksud Beny di antaranya adalah pertumbuhan pembiayaan yang masih bisa dipacu di tahun 2013, dengan pertumbuhan yang lebih tinggi dibanding tahun 2012.
Kedua, pembiayaan segmen konsumer akan lebih tinggi pertumbuhannya dibanding segmen non consumer. Hal itu merupakan dampak pertumbuhan perekonomian Indonesia yang didukung oleh konsumsi dalam negeri.
"Lalu, pertumbuhan pendanaan akan lebih ketat dibanding pembiayaan, terutama untuk dana murah," ujarnya.
Selanjutnya, penambahan SDM yang kompeten dengan jumlah yang cukup menjadi tuntutan yang tidak terhindarkan pada tahun depan.
"Karena 2013 akan berat, tahun 2012 ini kami serius membangun pusat pelatihan di sejumlah perbankan syariah untuk persiapan tahun depan," jelasnya.
Direktur Utama Bank Mega Syariah itu juga menuturkan harus ada perbaikan kualitas pelayanan perbankan syariah agar bisa mencapai tingkat "excellence". Selain itu juga harus didorong pemanfaatan teknologi IT untuk mendukung layanan dan terciptanya produk baru.
"Seperti misalnya Bank Sayriah Mandiri dan Bank Muamalat yang kini sedang mengganti platform. Hal itu dilakukan seiring perkembangan teknologi saat ini," ujarnya.
Adapun tantangan selanjutnya perbankan syariah harus meluncurkan produk baru baik funding maupun lending untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Pembukaan outlet baru untuk mendukung peningkatan daya jangkau dan perbaikan kualitas pelayanan juga penting untuk dilakukan.
"Kebijakan BI tentang `branchless offices` adalah sangat kondusif bagi pertumbuhan outlet perbankan syariah," katanya.
Sosialisasi, menjadi tantangan selanjutnya guna meningkatkan pemahaman masyarakat akan adanya perbankan syairah.
Tantangan terakhir, yakni mengenai penyediaan modal yang harus disiapkan untuk memenuhi ketentuan BI tentang izin berjenjang (multiple license) serta ketentuan risk management.
"Khususnya aturan `multiple license yang menetapkan bahwa hampir di setiap izin harus ada permodalan yang mencukupi. Akan sangat keras usaha untuk itu tahun depan," pungkasnya.
(A062/I014)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2012