Kita harus mengubah paradigma dari menjual hasil produksi secara mentah, menjadi olahan produksi atau yang biasa disebut hilirisasi
Bandarlampung (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung mengatakan bahwa adanya hilirisasi komoditas hasil pertanian memperkuat industri pengolahan di daerah.

"Selama ini paradigma produksi khususnya di sektor pertanian, kehutanan, perkebunan dan peternakan adalah proses produksi tanpa adanya proses pengolahan. Lalu hasilnya langsung dipasarkan kepada masyarakat atau konsumen, sehingga tidak ada nilai tambah dari hasil produksi tersebut," ujar Sekretaris Daerah Provinsi Lampung Fahrizal Darminto melalui keterangan yang diterima di Bandarlampung, Sabtu.

Ia mengatakan industri pengolahan di Provinsi Lampung tumbuh lebih lambat dibandingkan dengan sektor pertanian, sehingga membutuhkan dorongan dari semua pihak agar industri pengolahan dapat terus mengalami pertumbuhan yang baik.

"Kita harus mengubah paradigma dari menjual hasil produksi secara mentah, menjadi olahan produksi atau yang biasa disebut hilirisasi untuk meningkatkan nilai tambah produk, dan mendukung perkembangan industri pengolahan," katanya.

Baca juga: Kemenperin: Pemberdayaan IKM bakal perkuat struktur industri nasional

Dia menjelaskan transformasi dalam rangka memperkuat hilirisasi tersebut, membutuhkan sinergisitas dari semua sektor serta pihak terkait.

"Hal ini merupakan satu tantangan yang besar bagi kita untuk mendorong laju pertumbuhan ekonomi, dengan memaksimalkan pascaproduksi sehingga dapat nilai tambah yang lebih tinggi," ucap dia.

Menurut dia, tugas pemerintah adalah memfasilitasi agar produk yang telah dihasilkan dari pertanian, peternakan, perkebunan dan kehutanan dapat diolah menjadi bahan olahan yang bernilai tinggi dan bisa sampai ke konsumen dengan baik.

"Jadi perlu kembali digiatkan untuk hilirisasi produk dari komoditas lokal, sehingga industri pengolahan juga semakin berkembang dengan bantuan dan dorongan dari semua pihak terkait," tambahnya.

Baca juga: Lampung maksimalkan pengelolaan kakao tingkatkan nilai jual

Baca juga: Kemenperin gelar diklat 3 in 1 Barista, pacu industri olahan kopi

Pewarta: Ruth Intan Sozometa Kanafi
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2023