Bali, Jambi, dan Yogyakarta mencatat kenaikan TPK yang signifikan, masing-masing sebesar 26,36 poin, 16,80 poin, dan 13,97 poin
Jakarta (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut bahwa Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel bintang di Indonesia pada Februari 2023 mencapai 47,83 persen atau naik 9,29 poin dibanding bulan yang sama pada tahun sebelumnya, dengan Bali, Jambi dan Yogyakarta mencatat kenaikan signifikan.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini mengatakan, peningkatan TPK terjadi baik secara tahun ke tahun (y-o-y) maupun bulan ke bulan (m-to-m). Bali, Jambi, dan Yogyakarta mencatat kenaikan TPK yang signifikan, masing-masing sebesar 26,36 poin, 16,80 poin, dan 13,97 poin.

"Di sisi lain, Riau, Papua, dan Maluku justru mencatat penurunan TPK terbesar, masing-masing sebesar 5,65 poin, 4,03 poin, dan 3,35 poin," kata Pudji dalam jumpa pers Rilis Berita di Jakarta, Senin.

Dibandingkan dengan Januari 2023 (m-to-m), TPK hotel bintang pada Februari 2023 juga mengalami kenaikan, yaitu 2,97 poin. Kenaikan TPK tertinggi tercatat di Sulawesi Tengah sebesar 13,96 poin, diikuti Nusa Tenggara Barat dan Maluku Utara, masing-masing sebesar 10,95 poin dan 9,88 poin. Hanya Bali, Kepulauan Riau, dan Riau yang mengalami penurunan TPK, masing-masing sebesar 4,94 poin, 3,89 poin dan 0,59 poin.

Secara spasial, TPK tertinggi tercatat di Kalimantan Timur sebesar 60,71 persen, diikuti oleh Yogyakarta dan Sulawesi Tengah, masing-masing sebesar 58,97 persen dan 55,22 persen. Sementara itu, TPK terendah tercatat di Sulawesi Barat dan Bangka Belitung, masing-masing sebesar 28,25 persen dan 29,08 persen.

Sejalan dengan hotel bintang, TPK hotel nonbintang pada Februari 2023 yang mencapai 22,67 persen, juga naik sebesar 1,26 poin bila dibandingkan dengan Februari 2022 (y-on-y).

"Kenaikan tertinggi tercatat di Bali sebesar 17,85 poin, diikuti oleh Kalimantan Utara dan Banten, masing-masing sebesar 9,55 poin dan 6,45 poin. Sementara itu, penurunan terdalam tercatat di Sulawesi Barat dan Sulawesi Utara, masing-masing turun sebesar 6,94 poin dan 5,89 poin," ujar Pudji.

TPK hotel nonbintang menunjukkan kenaikan sebesar 0,53 poin dibandingkan Januari 2023 (m-to-m). Yogyakarta mencatat kenaikan tajam sebesar 13,38 poin, diikuti oleh Kalimantan Utara dan Papua, masing-masing sebesar 4,55 poin dan 4,36 poin.

Sementara itu, penurunan terbesar tercatat di Kepulauan Riau sebesar 8,74 poin, diikuti oleh Jawa Barat dan Sumatera Utara, masing-masing turun sebesar 4,73 poin dan 3,90 poin.

DKI Jakarta mencatat TPK nonbintang tertinggi yang mencapai 41,81 persen, diikuti oleh Kepulauan Riau sebesar 34,65 persen dan Kalimantan Utara sebesar 30,60 persen. Sementara itu, TPK terendah tercacat di Nusa Tenggara Timur yang hanya mencapai 12,02 persen.

Secara keseluruhan, TPK hotel di Indonesia selama Februari 2023 mencapai 36,87 persen, naik 5,12 poin dibandingkan Februari 2022 (y-on-y). Seluruh klasifikasi hotel bintang menunjukkan kenaikan.

Sementara itu, dibandingkan Januari 2023 (m-to-m), TPK hotel pada Februari 2023 mengalami kenaikan, yaitu sebesar 1,34 poin. Hampir seluruh klasifikasi hotel bintang menunjukkan kenaikan, kecuali hotel bintang 1 yang turun sebesar 0,48 poin. Kenaikan TPK tertinggi tercatat pada hotel bintang 4 sebesar 4,17 poin.

Berdasarkan klasifikasi hotel bintang, hotel bintang 4 mencatat TPK tertinggi sebesar 51,87 persen, sedangkan hotel bintang 1 mencatat TPK terendah sebesar 29,89 persen. Kondisi ini tidak jauh berbeda dengan bulan sebelumnya.

Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2023