Beijing (ANTARA) - China mendesak Jepang untuk berhati-hati dalam memperketat kontrol ekspor atas peralatan manufaktur semikonduktor dan jangan sampai menciptakan masalah baru pada hubungan kedua negara, kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning, Senin (3/4).
 
Jepang beberapa hari yang lalu mengumumkan akan memperketat pengendalian ekspor untuk peralatan manufaktur semikonduktor berkinerja tinggi, yang diyakini oleh sebagian kalangan dimaksudkan untuk membatasi kerja sama China-Jepang di sektor semikonduktor.  

"China telah menyampaikan keberatan serius kepada pihak Jepang mengenai masalah ini di berbagai tingkatan untuk mengungkapkan ketidakpuasan dan keprihatinan serius kami," kata Mao. 

Jubir Kemlu itu mengungkapkan Jepang berulang kali menyatakan kepada China bahwa kedua negara memiliki hubungan ekonomi dan perdagangan yang erat serta bahwa Jepang berkomitmen untuk memajukan kerja sama dengan China.

"Kami berharap Jepang dapat bertindak berdasarkan pernyataan tersebut, mengambil sikap yang objektif dan adil, serta mengikuti prinsip-prinsip pasar, melanjutkan kepentingan jangka panjangnya,...

"... menjaga rantai pasokan dan industri global tetap lancar dan stabil, mempertahankan tatanan perdagangan internasional yang bebas dan terbuka, serta melindungi kepentingan bersama kedua negara dan perusahaan-perusahaan dari kedua belah pihak," tutur Mao.

Mao mengatakan China merupakan pasar ekspor terbesar di sektor semikonduktor Jepang, dengan volume tahunan lebih dari 10 miliar dolar AS (sekitar Rp150,86 triliun).

China menyumbang seperempat dari total ekspor peralatan semikonduktor Jepang. Kedua belah pihak telah menjalin kerja sama yang saling menguntungkan di sektor ini.

Mao menambahkan bahwa potensi pengendalian ekspor yang menyasar China tidak hanya akan memengaruhi rantai pasokan dan industri semikonduktor di kawasan itu dan dunia, tetapi juga akan merugikan perusahaan-perusahaan Jepang.

"Kami berharap Jepang dapat bersikap bijak dalam mengambil keputusan dan tidak menciptakan faktor-faktor kompleks baru dalam kepercayaan bersama dan hubungan bilateral," ujar Mao.

China akan menilai dampak dari kebijakan pengendalian ekspor Jepang tersebut, kata Mao. 

Ia menambahkan bahwa, jika Jepang memberlakukan pembatasan terhadap kerja sama normal di sektor semikonduktor antara kedua negara dan secara serius merusak kepentingan China, China tidak akan tinggal diam dan akan bertindak tegas. 

Pewarta: Xinhua
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2023