Jakarta (ANTARA) - KBRI Den Haag memastikan tidak ada warga negara Indonesia (WNI) menjadi korban dalam kecelakaan kereta di Belanda, yang terjadi Selasa pukul 03.25 pagi waktu setempat.

“Berdasarkan komunikasi dengan Kementerian Luar Negeri Belanda, diperoleh informasi bahwa tidak ada WNI yang menjadi korban dalam kecelakaan tersebut,” kata KBRI Den Haag ketika dikonfirmasi ANTARA melalui pesan singkat.

Sedikitnya satu korban tewas dan 30 orang lainnya terluka ketika sebuah kereta yang membawa sekitar 50 orang tergelincir di Belanda pada Selasa pagi, setelah menabrak derek konstruksi.

Tim penyelamat mengangkut korban luka dalam kegelapan menjelang fajar di lokasi kejadian di Voorschoten, sebuah desa dekat Den Haag.

Pejabat Kereta Api Belanda Carola Belderbos mengatakan kereta itu bertabrakan dengan derek. Korban terluka termasuk pengemudi dan dua kondektur.

Gerbong depan kereta malam dari Kota Leiden ke Den Haag kemudian tergelincir dan menabrak lapangan, kata layanan darurat.

Gerbong kedua berada di sisinya dan kebakaran terjadi di gerbong belakang, tetapi kemudian padam.

Jeroen Wienen dari Prorail, perusahaan pemelihara rel, mengatakan kereta barang juga menabrak derek.

Beberapa investigasi telah dimulai, termasuk oleh perusahaan itu sendiri, polisi, dan Badan Keamanan Belanda—yang menangani jenis kecelakaan serius.

"Prioritas kami sekarang adalah untuk mencari tahu apa yang terjadi dan bagaimana ini bisa terjadi dan bagaimana kami dapat memastikan ini tidak terjadi lagi," kata Wienen kepada Reuters di lokasi kecelakaan.

Kereta Api Belanda mengatakan bahwa perjalanan kereta lokal antara Leiden dan sebagian Den Haag—salah satu rute tersibuk di Belanda—dibatalkan untuk sisa hari itu karena kecelakaan tersebut.

Baca juga: Puluhan orang terluka dalam kecelakaan kereta di Belanda

Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2023