Manila (ANTARA News) - Jumlah korban tewas di Filipina akibat terjangan Topan Bopha (nama lokal: Pablo) naik menjadi 325 orang, sementara 379 lainnya dilaporkan hilang, kata Dewan Pengurangan Risiko Bencana Nasional dan Manajemen (NDRRMC), Kamis pagi.

NDRRMC mengatakan dalam laporan terbaru yang disiarkan Kamis pagi bahwa hanya 32 mayat yang diidentifikasi di antara kematian yang dilaporkan.

Di antara mereka yang tewas, 298 berasal dari Wilayah XI selatan, terutama dari Provinsi Davao Oriental dan Compostela Valley, sembilan orang dari wilayah Caraga, delapan dari Daerah X, tujuh dari Wilayah VII, dan dua dari Wilayah VIII.

Lebih dari 400 orang juga dilaporkan terluka, kata NDRRMC menambahkan.

Presiden Benigno S. Aquino III sebelumnya menyatakan keprihatinan pada meningkatnya jumlah korban, karenanya ia berharap bahwa angka tersebut "salah, dan segera bisa diperbaiki."

Hampir 49.000 keluarga atau 231.000 orang lebih terdampak oleh gangguan cuaca, seperti yang dikutip dari Xinhua.

Sebanyak 38.790 keluarga atau lebih dari 183.000 orang telah ditampung di dalam dan di luar pusat-pusat evakuasi, kata NDRRMC.
(H-AK)

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2012