Mamuju (ANTARA) - Penjabat Gubernur Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) Akmal Malik mengatakan minyak goreng Mandar yang murni terbuat dari kelapa dalam, berpotensi dikembangkan jadi unggulan daerah ini.

"Produksi buah kelapa dalam sebagai bahan baku minyak goreng lokal Mandar  mencapai 13 ribu ton sehingga menjadi peluang mengembangkan minyak goreng tersebut penuhi kebutuhan masyarakat," kata Akmal di Mamuju, Rabu. 

Ia mengatakan, pemerintah akan berupaya menyusun program agar minyak goreng tersebut dapat berdaya saing tinggi ketika dipasarkan.

Menurut dia, pengolahan minyak Mandar yang terdapat di Kabupaten Majene sebagai sentra produksi minyak goreng lokal tersebut dapat menjadi produk unggulan  Sulbar.

"Minyak goreng lokal Mandar dinilai berpotensi untuk dikembangkan setelah kami melakukan peninjauan usaha kecil mikro dan menengah (UMKM) di Majene yang mengembangkan produksi pengolahan minyak goreng lokal tersebut," katanya.

Namun, katanya harus dilakukan pembenahan mulai dari proses produksi dan branding kemasan agar lebih baik lagi dan lebih meningkatkan produksinya.

Menurut dia, minyak goreng mandar yang terbuat dari bahan baku kelapa dalam, harus diproduksi sendiri dan dibedakan dengan produksi minyak goreng yang berbahan baku komoditi sawit.

"Jangan biarkan bersaing dengan minyak goreng berbahan baku sawit namun harus berdiri sendiri produksi dan pemasarannya," katanya.

Pemerintah Sulbar, katanya  akan berupaya agar minyak goreng tersebut memiliki branding dan tidak menjadi sekedar minyak goreng biasa namun mampu dipasarkan ke daerah lain di Indonesia dan menguasai pasar.
Penjabat Gubernur Sulbar, Akmal Malik meninjau pengolahan minyak Mandar yang terdapat di Kabupaten Majene sebagai sentra produksi minyak goreng lokal tersebut dapat menjadi produk unggulan di Sulbar, Rabu (05/4/2023) ANTARA Foto/ M Faisal Hanapi


 

Pewarta: M.Faisal Hanapi
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2023