Siaran pers AEKI di Jakarta, Jumat, menyebutkan Irfan menggantikan Suyanto Husein.
Disebutkan bahwa dalam Munaslub pada Rabu (5/12) malam lalu, Irfan mengantongi 85 suara dan mengalahkan Saimi Saleh yang mengumpulkan 78 suara.
Irfan mengajak semua anggota dan pemangku kepentingan (stakeholder) agar berkerja dengan keras memajukan industri kopi dalam negeri.
"Saatnya kami turun, bukan dengan wacana tapi dengan kerja," ujar Irfan.
Ekspor kopi Indonesia selama tiga tahun terakhir menunjukkan perkembangan yang menggembirakan.
Angka devisa ekspor dari sektor kopi pada 2010 sebesar 855 juta dolar AS dari volume ekspor 440 ribu ton, pada 2011 sebesar 1,085 miliar dolar AS dari volume ekspor 353 ribu ton, dan pada 2012 diperkirakan akan mencapai 1,300 miliar dari volume ekspor 390 ribu ton.
Peningkatan devisa ekspor dari sektor kopi tersebut disebabkan meningkatnya angka volume ekspor dari jenis kopi instan.
Jika pada 2010, volume ekspor kopi instan hanya mencapai 612 ton per bulan, pada 2011 sebesar 600 ton per bulan, dan pada 2012 meningkat rata-rata sebesar 6.000 ton per bulan.
Hal ini menunjukkan bahwa harapan pemerintah untuk mendorong hilirisasi di sektor kopi menunjukkan keberhasilan, katanya.
Industri pengolahan kopi dalam negeri tumbuh berkembang.
Pangsa pasar dalam negeri terus tumbuh dengan tingkat konsumsi kopi per kapita.
(ANT)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2012
