Ottawa (ANTARA) - Pemerintah Kanada pada Kamis (6/4) membawa pulang 14 warganya yang terdiri atas empat wanita dan sepuluh anak dari kamp tahanan di timur laut Suriah, tempat para warga asing yang diduga berafiliasi dengan ISIS ditahan.

Dua di antara empat wanita tersebut ditahan ketika mendarat di Montreal, demikian dinyatakan pengacara mereka.

"Di tengah laporan memburuknya kondisi di kamp tahanan di timur laut Suriah, kami khawatir dengan kondisi kesehatan dan kesejahteraan anak-anak Kanada," kata kementerian luar negara Kanada dalam pernyataan bersama saat mengumumkan repatriasi tersebut.

Pemerintahan Kanada pimpinan Perdana Menteri Justin Trudeau --dari Partai Liberal, menghadapi kecaman karena dianggap terlalu lamban untuk merepatriasi warga mereka dari kamp di Suriah.

Pemerintah Kanada selalu beralasan bahwa situasi di lapangan sangat tidak stabil untuk melakukan repatriasi tersebut.

Menurut pernyataan kementerian luar negeri, sebagian orang dewasa yang kembali ke Kanada akan dihukum karena mendukung kegiatan ISIS.

"Karena ada bukti yang cukup, penegak hukum dan badan keamanan masyarakat secara independen akan mengambil langkah yang diperlukan untuk menjaga keamanan masyarakat," menurut pernyataan itu.

"Ini adalah pelanggaran hukum serius bagi mereka yang meninggalkan Kanada untuk mendukung kelompok teroris dan mereka yang terkait kegiatan tersebut akan menghadapi konsekuensi hukum Kanada."

Dua wanita yang ditahan tersebut belum dituntut melakukan tindakan pidana, kata pengacara mereka, Lawrence Greenson.

"Kami membahas mengenai kemungkinan pemberlakuan jam malam buat mereka, larangan berkomunikasi, serta wajib lapor," kata Greenspon.

"Mereka dipindahkan ke Toronto untuk menghadapi pemeriksaan dengan jaminan, di mana kerabat mereka tinggal," katanya, menambahkan.

Sumber: Reuters

Baca juga: Keluarga anggota ISIS asal Prancis di Suriah dipulangkan ke negaranya

Baca juga: Ratusan warga Jerman gabung kelompok ekstremis Irak dan Suriah


 

Turki tahan 19 orang tersangka pendana ISIS

Penerjemah: Atman Ahdiat
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2023