Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kesehatan RI melaporkan cakupan vaksinasi COVID-19 dosis penguat atau booster 1 di Indonesia mencapai 68.663.704 atau setara 29,26 persen dari jumlah sasaran, hingga 7 April 2023.

Dilansir dari laporan Vaksinasi COVID-19 Nasional Kemenkes RI di Jakarta, Sabtu, total penerima booster 1 mencapai 68.663.704 dosis dari angka sasaran 234.666.020 orang, sejak program tersebut dimulai pada Januari 2022.

Sedangkan cakupan booster kedua yang dimulai sejak Januari 2023 dilaporkan baru mencapai 3.102.302 dosis atau setara 1,32 persen dari jumlah sasaran.

Capaian vaksinasi booster 1 dan 2 masih tertinggal bila dibandingkan cakupan dosis 1 sebanyak 203.825.948 dosis atau setara 86,86 persen. Sedangkan dosis 2 atau primer mencapai 174.859.128 dosis atau setara 74,51 persen dari jumlah sasaran.

Program vaksinasi COVID-19 di Indonesia diberikan kepada kelompok tenaga kesehatan, lanjut usia, petugas publik dan tenaga pendidik, masyarakat rentan dan umum, program gotong royong, kelompok usia 12 - 17 tahun, dan usia 6 - 11 tahun.

Baca juga: Angka kesembuhan COVID-19 bertambah 299 orang

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memperbarui panduan pemberian vaksin COVID-19 bagi kelompok masyarakat dengan prioritas tertentu berdasarkan pertemuan bersama Kelompok Penasihat Strategis Pakar Imunisasi (SAGE) pada 20 - 23 Maret 2023.

Prioritas tertinggi ditempati ibu hamil, lansia, anak usia di atas 6 bulan, orang dengan immunocompromised (HIV dan penerima transplantasi), orang dewasa dengan komorbid dan tenaga kesehatan.

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI Siti Nadia Tarmizi mengemukakan vaksinasi COVID-19 untuk kelompok usia 6 bulan ke atas diperkirakan bergulir pada triwulan kedua yakni antara Mei atau Juni 2023.

"Perhitungan pelaksanaan vaksinasi COVID-19 usai 6 bulan lebih di triwulan kedua, karena perlu koordinasi dengan penyedia vaksin," kata Siti Nadia Tarmizi.

Produsen vaksin yang mendapat izin edar darurat (emergency use authorization/EUA) untuk anak 6 bulan ke atas baru Pfizer. "Jadi, masih butuh persiapan kapan Pfizer mengirimkan produknya," kata Siti Nadia Tarmizi.

Terkait cakupan vaksin booster 1 dan 2 yang rendah, dikatakan Nadia karena penyebaran vaksin yang masih terbatas, yang juga dipengaruhi minat masyarakat yang cenderung berkurang seiring laju kasus yang terkendali di Indonesia.

Berdasarkan estimasi sisa hari dari stok vaksin yang tersedia di Indonesia, terdapat 12 kabupaten/kota dengan sisa stok mencapai 7 - 10 hari, 16 kabupaten/kota tersisa selama 10 - 14 hari, 42 kabupaten/kota tersisa kurang dari sepekan, dan persediaan vaksin di 213 kabupaten/kota cukup untuk lebih dari dua pekan.

Baca juga: Vaksinasi COVID-19 booster pertama capai 37,81 persen dari sasaran

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2023