Diharapkan ini akan memberikan kesempatan yang luas kepada seluruh masyarakat Indonesia yang berminat untuk kuliah dan sekolah di SMK kami dalam rangka menyiapkan SDM industri yang betul-betul sebagai penopang ekonomi nasional
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perindustrian kembali membuka Jalur Penerimaan Vokasi Industri (JARVIS) yang keempat guna menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang sesuai dengan kebutuhan industri dan berdaya saing.

“Diharapkan ini akan memberikan kesempatan yang luas kepada seluruh masyarakat Indonesia yang berminat untuk kuliah dan sekolah di SMK kami dalam rangka menyiapkan SDM industri yang betul-betul sebagai penopang ekonomi nasional,” kata Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin Masrokhan di Jakarta, Senin.

Melalui JARVIS, Kemenperin membuka kuota penyerapan 4.053 mahasiswa baru pada tingkat Politeknik dan Akademisi Komunitas untuk lulusan SMA/SMK/MA/MAK.

Kemudian, untuk JARVIS SMK, Kemenperin menyediakan daya tampung sebesar 2.399 siswa/siswi lulusan SMP sederajat yang ingin masuk ke SMK/SMAK/SMTI di lingkungan Kementerian Perindustrian.

Jalur penerimaan seluruhnya dilakukan secara daring melalui laman jarvis.kemenperin.go.id. Pendaftaran dibuka selama periode 10 April sampai 19 Mei 2023.

Masrokhan mengatakan kurikulum di sekolah vokasi Kemenperin telah disesuaikan dengan kebutuhan industri. Kemenperin telah bermitra dengan 1.600 pelaku industri dan menyelenggarakan pendidikan sistem ganda yang telah terhubung dan sesuai (link and match) dengan industri. Kemitraan tersebut mencakup proses perekrutan, praktik kerja industri, hingga penempatan kerja.

Selain itu, pendidikan vokasi Kemenperin juga mendapat dukungan dari mitra luar negeri, seperti Swiss, Jerman, dan Singapura.

“Dukungan dari mitra luar negeri juga menguatkan kualitas unit pendidikan Kemenperin dalam mencetak SDM industri unggul yang tidak hanya berkiprah di kancah nasional, tetapi juga siap berkompetisi di dunia global,” ujar Masrokhan.

Diketahui, Kemenperin memiliki sembilan SMK, 10 politeknik, dan dua akademi komunitas yang tergabung dalam program Pendidikan Vokasi Industri Berbasis Dual Sistem.

Pendidikan Vokasi Industri Berbasis Dual Sistem merupakan metode pembelajaran yang lebih mengedepankan praktik dibanding teori, yani dengan komposisi 70 persen praktik dan 30 persen teori.

Baca juga: Kemenperin akan sertifikasi SDM industri makanan dan minuman
Baca juga: Kemenperin gandeng YDBA tingkatkan kualitas SDM otomotif


Pewarta: Imamatul Silfia
Editor: Sella Panduarsa Gareta
Copyright © ANTARA 2023