Taipei/Beijing (ANTARA) - Warga Taiwan berburu emblem atau lencana yang dipakai pilot-pilot angkatan udara mereka, yang menggambarkan beruang hitam Formosa sedang meninju Winnie the Pooh.

Gambar itu menjadi simbol perlawanan pulau tersebut terhadap ancaman China, dan Winnie the Pooh dianggap mewakili Presiden China Xi Jinping.

China memulai latihan militer selama tiga hari di sekitar Taiwan pada Sabtu.

Latihan itu digelar sehari setelah pemimpin Taiwan Tsai Ing-wen pulang dari kunjungan singkat ke Amerika Serikat, di mana dia bertemu Ketua DPR AS Kevin McCarthy, meski telah diperingatkan oleh Beijing.

Lembaga sensor China telah lama mengincar gambar Winnie the Pooh, yang diciptakan penulis Inggris AA Milne, dalam bentuk meme di internet yang membandingkan karakter beruang itu dengan Presiden China.

Alec Hsu, perancang emblem itu, telah menjual karyanya itu di tokonya sejak tahun lalu.

Namun, dia menghadapi lonjakan pesanan setelah kantor berita militer Taiwan pada Sabtu mempublikasikan foto emblem tersebut di lengan seorang pilot yang sedang memeriksa jet tempur.

"Saya ingin meningkatkan moral pasukan kami dengan merancang emblem ini," kata Hsu, yang juga pemilik Wings Fan Goods Shop.

Hsu mengatakan dia telah memesan lebih banyak emblem untuk memenuhi tingginya permintaan dari para pelanggan, termasuk perwira militer dan warga sipil.

Emblem itu menunjukkan seekor beruang hitam Formosa yang marah sambil memegang bendera Taiwan dan meninju Winnie the Pooh, dengan slogan "Scramble!" (bereaksi dengan cepat).

Slogan itu mengacu pada apa yang harus dilakukan para pilot Taiwan saat menghadapi peningkatan aktivitas oleh jet-jet tempur China ke zona pertahanan udara mereka.

Beruang hitam Formosa yang terancam punah itu dipandang sebagai simbol identitas Taiwan, yang sebelumnya dikenal oleh dunia dengan sebutan Formosa.

"Di mana kami bisa mendapatkan emblem seperti itu! Dijamin laris manis!" tulis kedutaan de facto Taiwan di Amerika Serikat di Twitter pada Senin.

AU Taiwan mengatakan mereka tidak "secara khusus mendorong" anggotanya untuk mengenakan emblem itu, karena bukan bagian dari seragam mereka.

Namun, mereka "akan mempertahankan sikap terbuka" terhadap apa pun yang dapat meningkatkan moral.

China mendaku Taiwan sebagai wilayahnya dan tidak mengesampingkan kemungkinan merebut pulau itu secara paksa. Taiwan menolak klaim China itu, dan mengatakan bahwa hanya rakyat Taiwan yang berhak menentukan masa depan mereka.

Sumber: Reuters
Baca juga: Kunjungi Taipei, legislator AS janjikan pelatihan militer bagi Taiwan
Baca juga: Nelayan khawatirkan mata pencaharian mereka di Selat Taiwan
Baca juga: Kapal perang China mulai latihan dekat Taiwan

 

Penerjemah: Anton Santoso
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2023