Bengkulu (ANTARA) - Universitas Bengkulu merintis kerja sama dengan universitas yang ada di kawasan Asia Tenggara (ASEAN) dalam penyetaraan standar ijazah mahasiswa.
 
"Soal pendidikan, ada beberapa kerja sama sedang kami rintis. Di beberapa universitas lain mungkin sudah berjalan, terutama terkait standarisasi ijazah," kata Rektor Universitas Bengkulu Dr Retno Agustina Ekaputri di Jakarta, Selasa.
 
Menurut dia, penyetaraan standar ijazah tersebut sangat penting agar mahasiswa yang lulus dapat berkarir di seluruh negara ASEAN.

Baca juga: Rektor UNIB nilai ekonomi Indonesia sepanjang 2023 tetap tangguh
 
"Contohnya, kami menerima mahasiswa universitas luar negeri, begitu juga sebaliknya. Nah, ketika ijazah itu bisa disetarakan dan para lulusan kembali ke negaranya masing-masing, ijazah mereka diakui, sehingga ada kesetaraan. Kesetaraan ini penting," kata dia.
 
Melalui Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN 2023, kata dia, diharapkan hubungan negara-negara di ASEAN semakin erat dan berbagai kerja sama di bidang pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi juga ikut terakselerasi.
 
Selain penyetaraan ijazah, lanjutnya,  Universitas Bengkulu sudah membentuk kerja sama dengan sejumlah universitas di kawasan ASEAN maupun secara internasional, seperti pertukaran mahasiswa hingga kuliah umum dari profesor-profesor di bidang masing-masing dalam kawasan.
 
"ASEAN merupakan forum internasional terdekat dengan Indonesia untuk menjalin kerja sama. Kerja sama antar-universitas dari berbagai negara ini kami anggap penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan ilmu pengetahuan," ujarnya.
 
Retno juga mengapresiasi KTT ASEAN 2023 yang digelar di Indonesia. Posisi Indonesia sebagai Ketua ASEAN, menurut dia, menjadi posisi prestisius dalam menentukan arah berbagai isu kawasan.

Baca juga: KKP-Unib pasang dua alat deteksi tsunami di perairan Bengkulu

Baca juga: "Kbek Palak" 4.318 mahasiswa baru Unib 2022/2023 ciptakan rekor MURI

Pewarta: Boyke Ledy Watra
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2023