Betapa penting storynomic dan storytelling tentang Festival Bale Nagi, karena yang buat orang tertarik itu ya cerita.
Larantuka (ANTARA) - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mengajak masyarakat Flores Timur, Nusa Tenggara Timur untuk membangun narasi yang baik dan bagus tentang Festival Bale Nagi Larantuka untuk menarik minat kunjungan ke daerah ini.

"Betapa penting storynomic dan storytelling tentang Festival Bale Nagi, karena yang buat orang tertarik itu ya cerita," kata Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan Kemenparekraf Vinsensius Jemadu saat pembukaan Festival Bale Nagi, Larantuka, Selasa malam.

Dia menjelaskan Festival Bale Nagi di Larantuka layak masuk dalam ajang Kharisma Event Nusantara 2023, karena telah melalui kurasi dari tim independen dan bersaing dengan banyak event lain seluruh Indonesia.

Selain itu, Festival Bale Nagi merupakan satu dari tiga festival di NTT yang lolos Kharisma Event Nusantara 2023.

Menurutnya lagi, gerak bersama pemerintah daerah dan masyarakat yang melibatkan pemuda, UMKM, dan mengangkat keunikan lokal menjadi nilai positif yang perlu diperkuat dalam suatu narasi atau cerita.

Narasi yang bagus tentang Festival Bale Nagi tentunya akan membuat Diaspora Flores Timur di berbagai daerah mempunyai kerinduan untuk Bale Nagi atau balik kampung.

Pada kesempatan itu, Vinsensius memberikan apresiasi atas kerja sama yang baik dari pemerintah daerah.

Dia berharap Festival Bale Nagi ini berdampak kepada masyarakat, tepat sasaran, tepat manfaat, dan tepat waktu.

"Tingkatkan lagi adaptasi, inovasi, dan kolaborasi, agar bukan hanya soal kuantitas tapi kualitas," katanya berpesan.

Festival Bale Nagi 2023 berlangsung di Taman Kota Felix Fernandez Larantuka selama lima hari, terhitung 11-15 April 2023.

Mengangkat tema Kita Lamaholot, Engko Lamaholot, Torang Hatu Lamaholot, festival pariwisata ini menggambarkan toleransi dalam keberagaman yang telah dipertegas dalam kesatuan orang Lamaholot.

Dalam pelaksanaannya, festival ini memiliki subtema setiap harinya, yakni Sejarah Nagi pada hari pertama, Nagi Sebagai Rumah Bersama di hari kedua, Regenerasi Budaya Lamaholot untuk Kaum Muda di hari ketiga, Warna-warni Florata di hari keempat, dan Musik Kreatif di hari terakhir.
Baca juga: Pemkab Flores Timur jadikan Festival Bale Nagi ajang promosi wisata
Baca juga: BPOLBF ajak masyarakat sukseskan Festival Bale Nagi Larantuka

Pewarta: Fransiska Mariana Nuka
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023