"Kolaborasi adalah kebutuhan kita semua tanpa memandang latar belakang seseorang karena memberikan solusi persoalan kemanusiaan adalah kepentingan bersama," kata Presiden Human Initiative Tomy Hendrajati dalam peluncuran Annual Report Human Initiative di Jakarta, Kamis.
Human initiative mencatat 692.841 penerima manfaat dalam bidang pemberdayaan anak-anak, kesejahteraan masyarakat, dan bencana alam pada tahun 2022.
Organisasi kemanusiaan itu menjalankan misi kemanusiaannya dalam 3.281 implementasi proyek yang terbagi kedalam 27 provinsi dan 4.676 titik lokasi dengan menghabiskan dana setidaknya Rp 160 Miliar yang diperoleh dari berbagai sumber.
Tomy mengatakan bahwa pihaknya hanya hadir mendampingi masyarakat untuk bertumbuh, menurutnya masyarakat lebih tahu karena banyak ide yang muncul dari masyarakat.
"Peran masyarakat luar biasa. Kita semua berada di posisi yang sama. Masyarakat bisa membuktikan bahwa mereka bisa bertumbuh menjadi lebih baik," tambahnya.
Pada 2021 Indonesia berhasil menyelesaikan 141 dari 222 atau 63 persen indikator Sustainable Development Goals atau SDGs (Tujuan Pembangunan Berkelanjutan) yang dicanangkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Human Initiative dengan programnya membantu pemerintah dalam menyelesaikan 10 dari 141 indikator SDGs yang terselesaikan diantaranya adalah Tanpa kemiskinan, Tanpa kelaparan, Kehidupan sehat dan sejahtera, Pendidikan berkualitas, Kesetaraan gender, Air bersih dan sanitasi layak, Pekerjaan layak dan pertumbuuhan ekonomi, Kota dan komunitas berkelanjutan, Penanganan perubahan iklim, dan Kemitraan untuk mencapai tujuan.
SDGs dibentuk sebagai agenda dunia pembangunan untuk perdamaian, kemakmuran manusia, dan planet bumi sekarang dan masa depan.
Baca juga: Kemenko PMK: Kemanusiaan adalah persoalan bersama
Baca juga: HI: Perlu pemenuhan kebutuhan kemanusiaan di tengah isu krisis 2023
Pewarta: Sean Filo Muhamad
Editor: Desi Purnamawati
Copyright © ANTARA 2023
