Pendistribusian bantuan ini terus berproses. Total ada 14 kecamatan yang diajukan menerima bantuan dari kementerian
Kabupaten Bekasi (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, menyalurkan bantuan benih padi dari Kementerian Pertanian Republik Indonesia kepada petani terdampak banjir di wilayah itu beberapa waktu lalu.

Kepala Bidang Tanaman Pangan pada Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi Eem Embang Lesmanasari di Cikarang Bekasi, Kamis, menjelaskan bantuan benih padi ini disalurkan untuk kesekian kalinya secara bertahap hingga awal Mei 2023.

"Pendistribusian bantuan ini terus berproses. Total ada 14 kecamatan yang diajukan menerima bantuan dari kementerian berdasarkan rekapitulasi usulan calon petani dan calon lokasi (CPCL) dengan total 262.250 kilogram benih padi," kata Eem.

Dia mengatakan bantuan benih ini sudah tersalurkan di empat kecamatan, yaitu Kecamatan Cikarang Timur sebanyak 1,25 ton, Sukakarya 25,875 ton, Cabangbungin dalam proses bertahap dengan total 58,375 ton dan Kecamatan Babelan 16,875 ton.

"Sudah tersalurkan di empat kecamatan, kemudian sisanya masih berproses dan bertahap, hari ini dan selanjutnya sampai dengan 14 kecamatan terdampak banjir atau puso," katanya.

Baca juga: Terminal Cikarang cek rutin kendaraan pastikan kelancaran mudik

Pihaknya hari ini menyalurkan bantuan benih di enam desa se-Kecamatan Cabangbungin setelah menyelesaikan penyaluran serupa di dua desa wilayah itu.

"Hari ini proses penyaluran di Desa Sindangjaya sebagian, kemudian Desa Jayalaksana, Setialaksana, Lenggahsari, Lenggahjaya, Setiajaya dan Sindangsari. Jadi dari 58,375 ton baru tersalurkan di dua desa," katanya.

Eem menyebutkan dua penyalur bantuan benih padi ini terus memberikan informasi mengenai waktu penyaluran kepada tim yang ada di lapangan agar bersiap menerima penyaluran benih secara bertahap. "Jadi tidak sekaligus satu hari serentak ya," katanya.

Dinas Pertanian sudah bertemu anggota kelompok tani dari sejumlah kecamatan terdampak untuk menginformasikan bantuan benih yang akan disalurkan secara bertahap atau tidak sekaligus.

Ia mengimbau para penerima benih padi agar tidak menjual kembali bantuan yang didapatkan karena bantuan tersebut untuk ditanam.

"Benih ini untuk mereka tanam. Untuk melihat puso atau hanya terkena banjir. Kalau tidak puso mereka tidak diberikan bantuan," katanya.

Selain itu, petani yang mendapat bantuan juga akan dilihat Poligon-nya yaitu data tentang kepemilikan lahan sawah yang memang terkena dampak banjir untuk menyeleksi secara aktual penerima bantuan benih padi.

"Teman-teman juga yang di bawah harus ada Poligon-nya, harus nyata, itu benar atau tidak dia punya sawah yang terkena dampak banjir dan difoto. Jadi tidak hanya orang minta bantuan kemudian kita langsung kasih," kata dia.

Baca juga: Pemkab Bekasi gelar operasi pasar murah bagi warga terdampak banjir

 

Pewarta: Pradita Kurniawan Syah
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2023