acara ini untuk mengenalkan potensi seni maupun budaya Kota Semarang
Semarang (ANTARA News) - Kegiatan "Pandanaran Art Festival 2012" yang digelar di Jalan Pemuda, Semarang berlangsung meriah dan disambut antusias masyarakat.

Saat pembukaan festival Sabtu (15/12) malam, masyarakat Kota Semarang terlihat antusias terhadap seluruh sajian kesenian dari berbagai etnis yang berperan dalam sejarah perkembangan seni budaya diSemarang, yakni Jawa, China, Arab, dan Belanda.

Festival dibuka dengan tarian gabungan dari empat unsur etnik yakni Tarian Semarangan dan Tarian Warak Ngendok, Tarian Sufi, Tari Tangan Seribu, Polka Dance, dan Klompen Dance.

Plt. Sekretaris Daerah Kota Semarang Adi Trihananto mengungkapkan kegiatan ini merupakan salah upaya untuk mempromosikan Kota Semarang sekaligus menunjukkan keharmonisan beragam etnis yang sama-sama berkembang di Kota Semarang.

"Acara ini diselenggarakan setiap tahun dan acara ini juga bagian untuk mengenalkan potensi seni maupun budaya yang dimiliki Kota Semarang," katanya.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Semarang Nurjanah mengatakan bahwa festival tersebut juga dimeriahkan dengan pameran produk usaha kecil menengah (UKM) dan binaan.

Di sepanjang Jalan Pemuda terdapat lima panggung yakni satu panggung utama sebagai tempat pembukaan festival dan empat panggung lainnya, masing-masing klaster etnis atau yang diberi nama Kampung Jawa, Kampung China, Kampung Arab, dan Kampung Belanda.

Setelah pembukaan, panggung dari masing-masing kampung etnis tersebut menampilkan pentas seni budaya seperti Kampung Jawa ada keroncong dan Gambang Semarang.

Di Kampung Cina ada Liong Samsi, Wayang Potehi, Drama Sun Go Kong, dan karaoke mandarin, di Kampung Arab ada musik gambus, marawis, Japin, dan Belli Dance, sedangkan di Kampung Belanda ada Polda Dance, Klompen Dance, dan pakaian tradisional Belanda.

Dalam kesempatan tersebut, juga ada pelepasan offroad Diponegoro American Jeep yang juga dimaksudkan untuk mengenalkan potensi wisata di Kota Semarang.
(N008/M029)

Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2012