Jakarta (ANTARA) - Duta Besar Jepang untuk Indonesia Kanasugi Kenji menegaskan pentingnya hubungan antara masyarakat Jepang dan umat Muslim, yang merupakan populasi terbesar di Indonesia.

People-to-people exchange (hubungan antarmasyarakat) adalah dasar dari hubungan bilateral Jepang dan Indonesia,” kata Kanasugi, di sela-sela acara buka puasa bersama dengan tokoh Islam Indonesia, di Jakarta, Jumat malam.

Menyadari pentingnya membina hubungan antarmasyarakat kedua negara, sejak 2004 pemerintah Jepang telah melaksanakan program kunjungan ke Jepang bagi pimpinan pesantren, melalui kerja sama dengan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Hampir 20 tahun berjalan, program tersebut telah memfasilitasi sebanyak 187 pimpinan dan guru pesantren di Indonesia untuk berkunjung ke Jepang.

Menurut Kanasugi, program tersebut berkontribusi dalam mempromosikan rasa saling pengertian antara masyarakat Jepang dan Indonesia.

“Para peserta yang mengunjungi Jepang lewat program ini telah kembali ke Indonesia dengan membawa rasa kedekatan yang lebih kuat terhadap Jepang, setelah mengenal dekat budaya dan gaya hidup Jepang, serta menemukan kesamaan nilai-nilai antara Jepang dan Islam—seperti kedisiplinan, kebersihan, dan kerja keras,” ujar Kanasugi.

Selain program tersebut, pemerintah Jepang baru-baru ini juga telah memberangkatkan 25 perwakilan pemuda dari Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, Masjid Istiqlal, dan UIN Syarif Hidayatullah untuk berkunjung ke Jepang di bawah program Japan-East Asia Network of Exchange for Students and Youths (JENESYS).

Ketika situasi internasional menjadi semakin tidak menentu, kata Kanasugi, Jepang meyakini bahwa pertukaran masyarakat di tingkat akar rumput adalah sarana penting untuk membangun perdamaian dan memperkuat hubungan masa depan antarbangsa—khususnya Jepang dan Indonesia yang tahun ini merayakan 65 tahun hubungan diplomatik.

“Saya berharap rasa saling pengertian antara masyarakat Jepang dan masyarakat Muslim Indonesia akan semakin mendalam, dan hubungan bilateral kedua negara akan semakin erat,” tutur dia.

Terkait kerja sama dengan Jepang, mantan rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Komaruddin Hidayat menyatakan bahwa dialog dan komunikasi antara etnis, agama, bahasa, dan budaya menjadi semakin akrab di dalam dunia saat ini yang saling terkoneksi.

Berangkat dari keyakinannya yang adalah seorang Muslim, dia meyakini bahwa hubungan dengan bangsa lain harus dibina berdasarkan aspek kemanusiaan dan kebudayaan.

“Kami ingin persahabatan seperti ini kita jaga terus, karena sekarang perhatian dunia semakin ke timur, ke Asia Tenggara, ke Indonesia—dan kita senang bahwa hubungan antara Jepang dan Indonesia sudah lama terbentuk sehingga walaupun terjadi pergolakan apa pun di dunia, hubungan kedua negara selalu stabil dan baik,” ujar dia.

Baca juga: Diaspora Muslim Indonesia bagikan donasi kepada tunawisma Jepang
Baca juga: Kaisar Jepang kunjungi Indonesia akhir Juni tahun ini
Baca juga: Indonesia-Jepang sepakati kerjasama baru terkait ekonomi berkelanjutan


Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2023