Beijing (ANTARA) - Perusahaan mobil listrik asal Amerika Serikat Tesla merealisasikan unit perusahaan energi terbarukan di Shanghai, China, yang fokus mengembangkan piranti lunak berbasis kecerdasan buatan dan pelayanan teknis penyimpanan energi.

Unit baru tersebut sudah mulai dibangun pada Kamis, demikian laporan sejumlah media yang dipantau dari Beijing, Jumat.

Jumlah modal yang didaftarkan untuk unit baru itu sebesar 2 juta dolar AS yang sepenuhnya didanai oleh unit Tesla Hong Kong yang diwakili oleh Zhu Xiaotong alias Tom Zhu, demikian Tianyancha, platform penyedia informasi perusahaan di China.

Unit baru itu berdiri beberapa hari setelah CEO Tesla Elon Musk pada Minggu (9/4) mengumumkan rencana membangun  pabrik baru di Shanghai yang akan memproduksi baterai berskala besar.

"Megafactory kami akan berada di Shanghai yang mampu memproduksi 10.000 megapak per tahun," cuit Tesla dalam Twitter pada Senin (9/4) yang dilengkapi dengan foto acara penandatanganan di Shanghai.

"Tesla membuka pabrik megapak di Shanghai untuk menambah kapasitas produksi pabrik megapak di California," kata Musk dalam cuitan Senin itu.

Baca juga: Tesla akan bangun megapabrik penyimpanan energi di Shanghai

Menurut penjelasan Tesla, megapak merupakan bateri bertenaga penuh yang bisa menyimpan dan memberikan dukungan energi sehingga membantu menstabilkan jaringan dan mencegah pemadaman listrik.

Perusahaan megapak Tesla di California, AS, juga menghasilkan 10.000 unit per tahun.

Sebelumnya Tesla membangun Gigafactory di Shanghai yang memproduksi 710.000 unit mobil listrik sepanjang tahun 2022.

Gigafactory di Shanghai adalah perusahaan mobil listrik terbesar yang dimiliki Tesla di luar AS.

Tesla bukan satu-satunya perusahaan terkemuka AS yang ekspansi di China karena pada 9 April, raksasa cip Intel telah membangun kantor untuk mengintegrasikan bisnisnya di Sanya, Provinsi Hainan di selatan China.

Baca juga: Tesla bangun pabrik baterai di Shanghai

Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2023