Palu (ANTARA) -
Anggota Komisi III DPR RI Sarifuddin Suding meminta kepada Polda Sulawesi Tengah dan Badan Nasional Narkotika (BNN) lebih serius menangani tindakan kejahatan narkoba di daerah tersebut.
 
"Salah satu hal yang kami tekankan kepada Polda dan BNN adalah masalah peredaran narkoba di Sulteng yang sangat mengkhawatirkan," kata Sarifuddin dalam kunjungan kerja Komisi III DPR RI di Polda Sulteng, Sabtu.
 
Sarifuddin mengatakan bahwa Provinsi Sulawesi Tengah salah satu daerah tertinggi tingkat kerentanan peredaran narkoba. Provinsi itu masuk dalam peringkat keempat masalah peredaran narkoba di Indonesia sehingga isu-isu ini harus diprioritaskan dalam bentuk pencegahan, pengendalian, dan penindakan.
 
Ia memandang perlu Polda Sulteng melakukan deteksi dini supaya persoalan yang melibatkan anggota Polri maupun kerusuhan WNI dan WNA yang sebelumnya terjadi di Sulteng tidak terulang.
 
"Sulteng masuk peringkat ketiga terbesar tujuan investasi di Indonesia yang pastinya membawa dampak perubahan pada sosial, budaya, dan ekonomi, termasuk persoalan hukum," katanya.
 
Kapolda Sulteng Irjen Pol. Agus Nugroho menyampaikan keseriusan pihaknya membangun kerja sama dengan BNN untuk menangani tindak pidana narkotika di wilayah tersebut.
 
"Kami sudah mendengar masukan dan saran Komisi III DPR, tentunya ini bermanfaat untuk meningkatkan kinerja Polri di wilayah Sulteng," ujarnya.
 
Sebelumnya, Komisi III DPR juga melakukan kunjungan kerja di Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sulteng untuk membahas masalah kinerja maupun mengevaluasi penggunaan anggaran.

Baca juga: Polda Lampung gagalkan pengiriman 64 kg sabu oleh enam tersangka
Baca juga: Karantina Mamuju dan BNN Sulbar sosialiasi bahaya narkoba

Pewarta: Mohamad Ridwan/Kristina Natalia
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2023