Jakarta (ANTARA) -
Kepala Subbagian Tata Usaha Unit Pengelola Terminal Terpadu Pulo Gebang Junaedi mengatakan jumlah pemudik yang bertolak dari terminal ini pada Senin, pukul  pukul 00.00 WIB hingga 15.00 WIB sebanyak 1.471 penumpang.

Angka tersebut menurun apabila dibandingkan dengan jumlah pemudik dalam rentang waktu yang sama pada satu hari sebelumnya (Minggu, 16/4) yang mencapai 1.793 penumpang.
 
"Untuk data pemudik hari ini, tadi per pukul 15.00 WIB ada 1.471 penumpang. Kalau dibandingkan kemarin (Minggu, 16/4), turun. Karena yang kemarin itu termasuk yang paling tinggi," kata Junaedi di Kantor Unit Pengelola Terminal Terpadu Pulo Gebang, Senin.
 
Pada Minggu (16/4), kata Junaedi, pemudik yang berangkat dari Terminal Terpadu Pulo Gebang pada rentang pukul 00.00 WIB hingga 15.00 WIB mencapai 1.793 penumpang.
 
 
Adapun total bus yang diberangkatkan pada hari ini dalam rentang pukul 00.00 WIB hingga 15.00 WIB sebanyak 143 armada. Jumlah ini menurun dibandingkan bus yang berangkat pada Minggu (16/4) dalam rentang waktu sama yang mencapai 164 armada bus.
 
Ia mengatakan pemudik yang berangkat dari Terminal Terpadu Pulo Gebang pada pagi hari didominasitujuan Sumatera. Sementara menjelang sore, pemudik didominasi penumpang tujuan Jawa.
 
"Itu dari pukul 08.00 WIB sampai 10.00 WIB. Paling banyak adalah Padang, Bengkulu, dan Palembang. Kalau untuk ke Jawa, jam-jam sore. Itu lebih banyak biasanya," ujar Junaedi.
 
Junaedi mengatakan bahwa Minggu (16/4) menjadi salah satu hari dengan jumlah pemudik paling banyak menjelang Lebaran 2023. Ia menuturkan total pemudik pada hari itu dalam rentang waktu 24 jam mencapai 3.251 penumpang.
 
Sementara itu, puncak arus mudik di Terminal Terpadu Pulo Gebang diprediksi akan terjadi pada 18 hingga 19 April 2023. Hal itu mempertimbangkan dimulainya cuti bersama ASN, TNI, Polri, dan sebagian pegawai swasta yang baru mendapatkan jatah libur.
 
"Antara 18 dan 19 April karena pertimbangannya adalah cuti bersama dimulai. Mereka sisa-sisa (pegawai) swasta yang belum cuti, ASN, TNI, dan Polri," kata Junaedi.

Pewarta: Fath Putra Mulya
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2023