Jakarta (ANTARA) - Duta Besar RI untuk Mesir, Lutfi Rauf mengatakan bahwa produk sabun Indonesia banyak menempati etalase toko di Mesir meski bea masuknya terbilang tinggi.

"Produk sabun Indonesia banyak menempati etalase toko-toko di Mesir. Bea masuk yang termasuk tinggi ternyata tidak menghalangi masyarakat Mesir mencari dan menggunakan sabun Indonesia," ujar Lutfi melalui keterangan tertulis di Jakarta, Selasa.

Atase Perdagangan Kairo M. Syahran Bhakti menyatakan, Perwakilan RI di Mesir berupaya untuk melakukan negosiasi atas tingginya bea masuk produk sabun asal Indonesia yang bisa mencapai 40-60 persen. Negosiasi bilateral Indonesia-Mesir ini diharapkan dapat membuahkan hasil positif.

Berdasarkan data Central Agency for Public Mobilization and Statistics (CAPMAS), ekspor produk sabun Indonesia (kode HS 3402) pada 2022 tercatat 159 ribu dolar AS atau naik 3,24 persen dibandingkan periode 2021 yang sebesar 154 ribu dolar AS dengan pangsa pasar 0,12 persen.

Adapun produk sabun kode HS 3401 sebesar 280 ribu dolar AS dengan pangsa pasar 0,8 persen. Pesaing utama adalah Persatuan Emirat Arab (PEA) dengan pangsa pasar 50,61 persen, Turki 7,23 persen, Jerman 2,25 persen, Perancis 2,14 persen, dan Saudi 1,99 persen.

Lebih lanjut, tingginya pasokan produk sabun dari PEA ke Mesir terjadi karena PEA juga salah satu importir sabun Indonesia terbesar.

"Dalam laporan Trademap, PEA mengimpor sabun dari dunia mencapai 335,34 juta dolar AS dan dari Indonesia mencapai 35,66 juta dolar AS pada 2021. PEA ialah salah satu negara mitra dagang Mesir dan terikat dengan perjanjian dagang yang memudahkan produk PEA masuk ke pasar Mesir," kata Syahran.

Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2023