"Omzet penjualan memang ada kenaikan dibandingkan tahun 2022, namun perolehan omzetnya belum bisa pulih jika dibandingkan dengan kondisi sebelum masa pandemi COVID-19," kata Store Manager Ramayana Mal Kudus Moh Ali Mas'ad di Kudus, Rabu.
Tingkat kunjungan juga meningkat karena hari biasa berkisar 600-an pengunjung setiap harinya, kini bisa mencapai 1.700 pengunjung.
Hanya saja, uang yang dibelanjakan memang belum sebanyak tahun-tahun sebelum masa pandemi, mengingat sebelumnya juga ada kenaikan harga jual bahan bakar minyak (BBM) serta perekonomian yang belum begitu stabil meskipun kehidupan masyarakatnya sudah stabil.
Dalam rangka menarik minat pengunjung, maka ditawarkan berbagai program menarik mulai dari diskon pembelian, voucher pembelian hingga undian arisan untuk pelanggan yang berbelanja hingga Rp500 ribu.
"Kami juga menawarkan produk sepatu dan kemeja murah dengan harga Rp50.000 saja," ujarnya.
Sementara itu, Marketing Kudus Extension Mall (KEM) Nafi mengungkapkan selama bulan puasa memang ada peningkatan jumlah pelanggan yang berbelanja untuk memenuhi kebutuhan selama Ramadan dan Idul Fitri.
Saat sebelum puasa, pelanggan yang berbelanja berkisar 1.000 orang per hari, sedangkan mendekati Lebaran ini naik menjadi 2.000 pengunjung per harinya dikarenakan pelanggan mencari kebutuhan Lebaran.
Hanya saja, imbuh dia, kenaikan omzetnya memang belum bisa menyamai saat sebelum masa pandemi.
"Jika dibandingkan dengan tahun sebelum pandemi, omzetnya baru 80-an persennya. Sedangkan dibandingkan tahun 2021 atau 2022 memang ada kenaikan hingga 30-an persen," ujarnya.
Masyarakat juga bisa melihat tingkat keramaiannya dari jumlah kendaraan yang parkir, kata dia, tahun-tahun sebelum pandemi bisa penuh di sekitar kawasan KEM, sedangkan tahun ini tidak demikian.
Dalam rangka menarik pengunjung juga disediakan berbagai program promo belanja mulai dari diskon belanja hingga promo menarik lainnya. ***1***
Pewarta: Akhmad Nazaruddin
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2023
