Banyak faktor kenapa elektabilitas Ganjar turun. Susah untuk kembali naik
Jakarta (ANTARA) - Pengamat politik dan Direktur IndoStrategi Research and Consulting Arif Nurul Imam menanggapi merosot nya hasil survei Ganjar Pranowo beberapa waktu terakhir.

"Banyak faktor kenapa elektabilitas Ganjar turun. Susah untuk kembali naik," katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis.

Dia menyatakan salah satu faktor utama sikap penolakan Ganjar untuk Indonesia menjadi tuan rumah perhelatan Piala Dunia U-20.

Sementara kata dia, pendukung sepak bola di Indonesia yang jumlahnya bisa mencapai puluhan juta tersebut, pasti kecewa dan mengalihkan suaranya kepada bakal calon lain.

"Mereka mengalihkan dukungan kepada calon lain, termasuk Prabowo Subianto," ungkapnya.

Hal itu kata dia, terlihat dari hasil survei Politika Research & Consulting (PRC) dimana elektabilitas Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto meningkat 22,5 persen pada April 2023 dibandingkan Februari 2023 sebesar 18,9 persen.

Dalam survei yang sama elektabilitas Ganjar berada di level 20,2 persen pada April 2023 atau turun dari 21,3 persen pada Februari 2023, sedangkan elektabilitas Anies stagnan di tingkat 17,9 persen.

Sementara survei dari Indikator Politik Indonesia menunjukkan Prabowo Subianto menduduki posisi teratas dalam perolehan elektabilitas sebagai calon presiden (capres) dibandingkan sembilan belas nama tokoh lainnya dengan capaian sebesar 22,2 persen.

Di posisi kedua Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan perolehan elektabilitas sebesar 19,8 persen, dan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di posisi ketiga dengan elektabilitas 15,9 persen.

Naiknya elektabilitas Prabowo, kata Arif dikarenakan endorsement Presiden Jokowi yang cukup intensif.

"Endorsement yang semakin masif dan intensif tentu akan memicu pendukung Jokowi untuk mengalihkan dukungan dari Ganjar Pranowo ke Prabowo Subianto," ungkapnya.

Pewarta: Fauzi
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2023