Semarang (ANTARA) - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Tengah mengimbau masyarakat Muslim agar merayakan Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah secara sederhana dan tetap menjaga nilai-nilai serta makna yang terkandung di dalamnya.

“Umat Islam harus bisa mengedepankan kesederhanaan dalam berlebaran dan tidak berlebihan merayakan hari kemenangan setelah berpuasa,” kata Ketua MUI Jawa Tengah Kiai Haji Ahmad Darodji di Semarang, Kamis.

Dirinya menyebut Lebaran tahun ini berbeda dengan dua tahun lalu saat masih diberlakukan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) oleh pemerintah.

Menurut dia, hal yang lebih penting saat Hari Raya Idul Fitri adalah kembalinya seorang individu kepada kesucian.

Baca juga: Gubernur Jatim sebut peningkatan pemudik capai 21,2 juta orang

Baca juga: Warga Medan Polonia ronda malam untuk jaga keamanan pada Lebaran


“Karena puasa yang dijalankan selama satu bulan, pada hakikatnya membawa umat Islam kepada sesuatu yang fitri atau suci,” ujarnya.

MUI Jateng juga mengimbau umat Islam tidak terlalu konsumtif dalam merayakan Lebaran.

“Lebaran itu bukan untuk berlebih-lebihan, tapi  takwanya juga harus meningkat. Jadi intinya jangan sampai berlebih-lebihan apalagi sampai pamer seperti yang dilakukan beberapa orang itu kan akibatnya tidak bagus bagi kita,” katanya.

Dalam kesempatan tersebut, Ketua MUI Jateng meminta para pemudik agar mengikuti peraturan dari pemerintah terkait arus mudik Lebaran 2023 guna keselamatan bersama.

“Insya Allah kalau peraturan itu diikuti dan ditambah baca Bismillah, maka semua akan selamat. Tidak usah ngebut,” ujarnya.*

Baca juga: Muhammadiyah Kota Medan akan Shalat Idul Fitri di 54 lokasi besok

Baca juga: Muhammadiyah minta masyarakat toleransi sikapi perbedaan awal Lebaran


Pewarta: Wisnu Adhi Nugroho
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023