Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah mengumumkan pemenang tender empat blok migas --Petronas Carigali Overseas Sdn Bhd sebagai pemenang Blok Lampung II, Husky Energy Int Company pada Blok East Bawean II di Jatim, ExxonMobil di Blok Sarumana-Makassar, dan Marathon Int Petroleum Indonesia Ltd-Talisman (Asia) Ltd di Blok Pasangkayu-Makassar-- bernilai investasi tiga tahun pertama eksplorasi mencapai 203 juta dolar AS. Direktur Pengusahaan Hulu Migas Ditjen Migas Departemen Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Novian M. Thaib, di Jakarta, Jumat, mengatakan bahwa keempat perusahaan tersebut dinyatakan memenuhi kriteria baik secara teknis, keuangan, maupun kinerja. "Tender tersebut merupakan tender reguler wilayah kerja migas tahap pertama yang telah kami umumkan 10 Juni 2005," katanya. Dari 14 wilayah kerja yang ditawarkan melalui tender tahap pertama itu, menurut dia, ternyata hanya empat blok yang dimenangi empat perusahaan. Kempat blok yang berlokasi di lepas pantai (offshore) itu, menurut dia, perusahaan asing yang menjadi pemenang. Ia mengemukakan, aktor offshore itulah yang membuat perusahaan nasional kurang meminati blok yang ditawarkan, karena dinilai berisiko tinggi. Dari nilai investasi 203 juta dolar Amerika Serikat (AS) itu, ujarnya, ada sebanyak 156 juta dolar AS diantaranya merupakan biaya pengeboran untuk 11 sumur di empat blok tersebut. Sisanya, menurut dia, berupa biaya investasi geologi dan geofisika senilai 6 juta dolar, survei seismik 2DB sepanjang 1.750 km persegi senilai 4 juta dolar, dan seismik 3D sepanjang 4.160 km persegi senilai 37 juta dolar. "Pemerintah juga akan mendapat tambahan bonus tanda tangan senilai 13 juta dolar AS," katanya. Mengenai hanya empat blok yang menang tendernya, Novian mengatakan, sebenarnya ada sebanyak 28 perusahaan yang berminat dengan mengambil dokumen tender untuk 14 blok yang ditawarkan. Namun, ia menilai, hanya sebanyak 15 perusahaan yang memasukkan penawaran untuk tujuh blok. Tiga blok sisa yang dinimati, menurut dia, tidak ada pemenangnya, karena tidak lolos evaluasi yang ditetapkan. Ketiga blok itu adalah Cakalang (Natuna), Buton I dan Buton II di Sulawesi Tenggara. Sedangkan, katanya, tujuh blok lain yang tidak diminati dinilai investor tidak ekonomis, yakni di Kerapu (Natuna), Baronang (Natuna), Lampung I (Lampung), East Bawean I (Jawa Timur/Jatim), Damplas (Makasar), Balaisang (Makasar), Kamrau (Papua). "Blok-blok itu ada yang berada di laut dalam," ujarnya. Menurut Novian, pemerintah masih membuka kesempatan kepada investor mengajukan penawaran pada ketujuh blok itu, namun tetap melalui mekanisme tender. Pada akhir Juni 2006, pemerintah berencana menawarkan 27 blok migas baru yang terdiri 10 melalui mekanisme tender reguler dan 17 berupa penawaran secara langsung. Novian mengatakan, tahun ini akan ada dua kali penawaran blok secara langsung dan sekali tender reguler. Pemerintah juga akan mengubah waktu tender reguler yang biasanya enam bulan menjadi empat bulan, dan tender langsung yang biasanya 45 hari menjadi sebulan. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006