London, Inggris (ANTARA) - Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak mengatakan pada Minggu (23/4) bahwa pasukan Inggris mengevakuasi para diplomat beserta keluarganya dari Sudan.

PM Sunak mengucapkan rasa terima kasihnya atas proses evakuasi yang dia anggap rumit itu, setelah dia mengatakan bahwa ada ancaman kekerasan yang signifikan terhadap para staf kedutaan besar.

"Saya memberikan penghormatan atas komitmen para diplomat kita dan keberanian anggota militer kita yang menjalankan operasi yang sulit ini," kata Sunak di Twitter.

"Kami akan terus mencoba setiap langkah untuk mengakhiri pertumpahan darah di Sudan dan menjamin keamanan warga Inggris yang masih berada di negara itu."

Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace mengatakan bahwa pasukan Inggris berpartisipasi dalam operasi penyelamatan bersama Amerika Serikat, Prancis, serta beberapa sekutu yang namanya tidak disebutkan.

Pecahnya pertikaian antara tentara Sudan dan paramiliter Pasukan Bantuan Cepat (RSF) menewaskan ratusan warga, serta menjebak ribuan lainnya dalam rumah masing-masing.

Wallace menginformasikan bahwa ada lebih dari 1.200 anggota militer yang terlibat dalam operasi penyelamatan tersebut.

Sumber: Reuters
Baca juga: Negara Barat prihatin atas dewan transisi baru Sudan pimpinan militer
Baca juga: Negara lain upaya evakuasi warga dari Sudan setelah AS jemput stafnya
Baca juga: Gencatan senjata gagal di Sudan, pertempuran berlanjut

 

Penerjemah: Mecca Yumna
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2023