Tanjung Selor (ANTARA) - Puncak arus balik usai Lebaran Idul Fitri 1444 Hijriah di Kalimantan Utara diperkirakan berlangsung pada Selasa (25/4) .

  "Karena tanggal 26 April orang sudah mulai masuk kerja dan proses belajar mengajar pun sudah mulai normal kembali," kata Kepala Dinas Perhubungan Kalimantan Utara, Andi Nasuha di Tanjung Selor, Senin.

  Dua kota besar di Kalimantan Utara yang dalam pantauan Dinas Perhubungan adalah Tarakan dan Tanjung Selor. Jika di Tarakan terkonsentrasi di bandara internasional Juwata, di Tanjung Selor terkonsentrasi di pelabuhan speed boat atau kapal kecepat Kayan II.

  Saat arus mudik, penumpang yang berangkat di pelabuhan Kayan II rata-rata 1.500 sampai 1.700 orang per hari. Hari biasanya, hanya berkisar 900 orang per hari.

  Jumlah frekuensi keberangkatan speed boat sebanyak 23 kali per hari ditambah satu frekuensi speed boat tambahan.

  Sebelumnya, pada arus mudik, jumlah pemudik di bandara internasional Juwata Kota Tarakan disebutkan otoritas bandara, meningkat 100 persen dan diperkirakan mencapai 2.000 orang per hari.

  Ketua Posko Koordinasi Angkutan Udara Lebaran Bandara Juwata, Purnama Pangalinan di Tarakan mengatakan lonjakan arus mudik mulai terjadi pada 14 April 2023, sebanyak 1.372 penumpang.

  Untuk melayani pemudik sampai arus balik, terdapat penambahan penerbangan atau extra flight masing-masing satu frekuensi rute Tarakan-Surabaya (Batik Air), Tarakan-Makassar (Lion Air) dan Tarakan-Jakarta (Batik Air).

  Ia menyebut, pada 15 April 1.388 orang berangkat, lalu 1.585 orang pada 16 April. Kemudian pada 17 April penumpang berangkat mencapai 1.740 orang. ​​​

  "Jadi meningkat terus dan diperkirakan akan semakin meningkat, perkiraan 2.000 orang per hari dan kita masih sanggup melayani," kata Purnama.

  Dia mengatakan, pada 3 April 2023 seluruh pihak bandara sudah menerima arahan dari Menteri Perhubungan RI terkait persiapan angkutan Lebaran 2023.

  Lalu pada 12 April melakukan rapat eksternal bersama TNI, Polri, Dinas Perhubungan, maskapai, BNPB, dan operator terkait komitmen kesiapan pelayanan arus mudik.

  Pada 14 April tim ini mendirikan posko di depan terminal bandara dan menempatkan petugas jaga.

  Pihak bandara juga bekerja sama Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Tarakan dalam rangka mengantisipasi insiden kesehatan.

  "Pada 16 April lalu ada penumpang tujuan Surabaya terserang epilepsi dan langsung ditangani KKP kemudian dibawa ke rumah sakit umum terdekat untuk ditangani lebih lanjut," ujar dia.

Baca juga: Pemudik di Bandara Juwata Tarakan meningkat 100 persen

Baca juga: PT Pelni Tarakan sebut kenaikan penumpang mudik mencapai 20 persen

Baca juga: Gubernur Kaltara: Tak ada pos penyekatan mudik


Pewarta: Muh. Arfan
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2023