Mataram (ANTARA News) - Aktivitas penerbangan di Bandara Internasional Lombok (BIL) kembali normal setelah ditutup sementara pascatergelincirnya pesawat Merpati jenis M60 dengan nomor penerbangan MZ 6061 dari Bima tujuan Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), Senin pukul 11.55 Wita.

"Sudah kembali normal, dan penerbangan kembali lancar karena proses evakuasi sudah rampung pukul 15.00 Wita," kata Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Provinsi NTB Ridwan Syah, usai berkoordinasi dengan General Manager (GM) PT Angkasa Pura I BIL Pujiono.

Manajemen Angkasa Pura I BIL sempat menutup sementara aktivitas penerbangan karena pesawat Merpati yang tergelincir itu harus dievakuasi.

Pesawat Merpati yang mengangkut 48 orang penumpang itu, tergelincir sesaat setelah mendarat di bandara internasional itu.

Namun, tidak ada korban jiwa atau luka-luka dalam insiden tersebut, karena proses pendaratan sudah terjadi dan pesawat tergelincir saat hendak keluar dari landasan pacu menuju tempat parkir.

Ketika pesawat Merpati itu hendak memutar dari "runway" menuju "taxiway", ban depannya terperosok ke bahu jalan hingga berhenti di landasan tanah berumput.

Pilot Ahmad Ansori dan Cipilot Erwin Y kesulitan mengarahkan pesawat itu ke jalur yang benar karena ada kerusakan hidrolik di roda pesawat sehingga insiden pesawat tergelincir tak bisa dihindari.

Para penumpang langsung dievakuasi, namun hanya berjalan kaki saja dari lokasi pesawat tergelincir ke terminal bandara, karena jaraknya cukup dekat.

Ridwan mengatakan, kebijakan manajemen PT Angkasa Pura I untuk menghentikan aktivitas penerbangan di bandara internasional itu ditempuh karena ekor pesawat yang tergelincir itu masih berada di area landasan pacu.

Hal tersebut rentan menimbulkan masalah, karena kalau ada pesawat yang mendarat bisa bersinggungan dengan ekor pesawat itu, sehingga harus dievakuasi sebelum pendaratan pesawat berikutnya.

Saat berita ini disiarkan, aktivitas penerbangan di BIL sudah kembali normal, proses evakuasi pesawat Merpati dari lokasi tergelincir sudah dirampungkan manajemen PT Angkasa Pura I BIL yang dibantu Tim Badan SAR Nasional (Basarnas).

BIL melayani penerbangan domestik seperti Garuda Indonesia, Merpati, Lion Air, Wings Air, Batavia Air, Adam Air, Trigana Air dan rute internasional dilayani oleh AirAsia dan Silk Air.

BIL berada pada kawasan seluas 551 hektare,memiliki landasan pacu 2.750 meter x 40 meter yang mampu didarati pesawat Airbus 330 atau Boeing 767 dan dapat menampung 10 unit pesawat di lapangan parkir (apron).

Terminal penumpang BIL seluas 21 ribu meter persegi, yang mampu menampung tiga juta penumpang setahun. Luas areal parkir mencapai 17.500 meter persegi.

Megaproyek BIL benilai Rp945,8 miliar ini terdiri atas Rp795,8 miliar tanggungan Angkasa Pura I, sebesar Rp110 miliar menjadi tanggungan Pemprov NTB dan Rp40 miliar dibebankan kepada Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah.
(ANTARA)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2012