Kontribusi terbesar disumbangkan oleh produk Dextamine yang tumbuh sebesar lebih dari 60 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu
Jakarta (ANTARA) - PT Phapros Tbk, perusahaan farmasi yang merupakan anak perusahaan BUMN PT Kimia Farma, ​​​mencatat penjualan sebesar Rp260,97 miliar pada kuartal I-2023.

Peningkatan tersebut ditopang oleh penjualan obat resep bermerek (etikal) dan obat generik berlogo (OGB) yang masing-masing tumbuh 8,9 persen dan 7,2 persen.

“Kontribusi terbesar disumbangkan oleh produk Dextamine yang tumbuh sebesar lebih dari 60 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu dan Pehacain injeksi sebesar lebih dari 37 persen,” kata Direktur Utama Phapros, Hadi Kardoko dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.

Capaian penjualan Phapros pada kuartal I-2023 terkontraksi dari perolehan pada periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp269,2 miliar.

Mengutip laporan keuangan perseroan, beban pokok penjualan juga mengalami penurunan menjadi Rp126,5 miliar per akhir Maret 2023 dari yang sebelumnya sebesar Rp133,8 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Beban usaha perseroan juga turun dari Rp117,1 miliar menjadi Rp115,8 miliar.

Sementara itu, pendapatan lain-lain perseroan tercatat sebesar Rp28,07 juta, turun dari capaian Maret 2022 yang terdata senilai Rp363,78 juta.

Meski begitu, Hadi optimistis kinerja perseroan akan tetap tumbuh sepanjang 2023 seiring dengan rencana Phapros meluncurkan delapan hingga 10 produk baru dari beberapa kelas terapi, terutama di pilar etikal. Portofolio produk baru Phapros akan terdiri dari produk generik serta branded yang mendominasi sekitar lebih dari 60 persen.

Selain dari pilar etikal dan OGB, kontribusi pendapatan perseroan juga didukung oleh lini ekspor yang tumbuh 45 persen.

Menurut Hadi, pasar ekspor masih terbuka lebar untuk produk multivitamin, antibiotik, antianalgesik, produk untuk menyamankan perjalanan, antialergi, antituberkulosis, hingga produk-produk obat dari kelas terapi lainnya serta alat kesehatan dari hasil kerja sama Phapros bersama mitra-mitra universitas.

“Kami optimis bisa meningkatkan growth net sales di akhir 2023, karena masih banyak negara-negara lain yang akan menjadi target Phapros,” ujar Hadi.


Baca juga: Kimia Farma gandeng Sinopharm kembangkan potensi industri kesehatan
Baca juga: Fakultas Farmasi Unair dorong adanya UU Pengawasan Obat dan Makanan
Baca juga: Kemenperin optimis industri kimia dan tekstil bergeliat sambut Lebaran


Pewarta: Imamatul Silfia
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2023