Kuala Lumpur (ANTARA) - Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menyampaikan takziah untuk keluarga Hardi M Arifin, anggota pembina Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) yang meninggal dunia pada Ahad.

“Terima kabar duka dari negara jiran bahwa Bapak Haji Hardi M Arifin telah wafat hari ini,” katanya melalui akun media sosialnya Ahad malam.

Anwar Ibrahim mengatakan dia mengenal almarhum Hardi M Arifin yang merupakan pembina Dewan Da'wah Islamiyah Indonesia bersama pendiri DDII Mohammad Natsir. Almarhum juga terlibat dalam pendirian Universitas Ibnu Khaldun, Bogor.

“Saya utuskan salam takziah buat keluarga dan teman-teman di Indonesia yang saya pasti amat terkesan dengan kehilangan Almarhum Pak Hardi yang amat kita kasihi,” kata Anwar.

Ia juga mendoakan agar Allah SWT memberikan ganjaran dan tempat yang terbaik untuk almarhum Hardi M. Arifin.

Hardi Arifin tutup usia pada umur 84 tahun di Bogor, Jawa Barat, setelah mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Islam Bogor pada Ahad, pukul 01.30 WIB.

Jenazah almarhum dishalatkan di Masjid Al Hijri II, komplek Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Kota Bogor.

Hardi Arifin merupakan aktivis Pelajar Islam Indonesia (PII) dan Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII) di tahun 60-an dan memiliki kedekatan dengan Mohammad Natsir, Prawoto Mangkusasmito, Mohammad Roem, Buya Hamka, Prof. HM. Rasjidi, KH. Sholeh Iskandar, Ustaz MS. Agustjik, KH. Abdul Gaffar Ismail hingga tokoh-tokoh partai Masyumi.

Baca juga: Malaysia turut belasungkawa meninggalnya mantan Ketua Umum DDII
Baca juga: DDII apresiasi tokoh lintas agama di reuni 212


Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: Rahmad Nasution
Copyright © ANTARA 2023