Beijing (ANTARA) - Menteri Luar Negeri China Qin Gang bertemu dengan Noeleen Heyzer, utusan khusus Sekretaris Jenderal Perhimpunan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Myanmar, di Beijing pada Senin (1/5).

Qin mengatakan bahwa dengan faktor internal dan eksternal yang saling terkait, masalah Myanmar menjadi rumit dan tidak memiliki "solusi cepat."

Dia menyerukan masyarakat internasional untuk menghormati kedaulatan Myanmar, serta mendukung semua pihak di Myanmar, dalam kerangka konstitusional dan hukum, untuk menjembatani perbedaan dan melanjutkan proses transisi politik melalui dialog politik.

Qin mengatakan masyarakat internasional harus menghormati mediasi Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dan mendukung implementasi konsensus lima poin tentang Myanmar.

Dia menekankan perlunya bertindak secara bijaksana dan pragmatis untuk mencegah eskalasi dan limpahan krisis, seraya menambahkan bahwa China akan terus mendukung dan membantu utusan khusus tersebut dalam jasa-jasa baiknya.

Heyzer mengatakan bahwa upaya untuk menyelesaikan masalah Myanmar harus dipimpin oleh Myanmar, dan bahwa kehendak rakyatnya harus dihormati.

PBB menghargai peran penting China dalam mempromosikan penyelesaian masalah Myanmar dan berharap bahwa China akan terus memberikan kontribusi bagi perdamaian, stabilitas, dan pembangunan Myanmar, kata utusan khusus tersebut.

Pewarta: Xinhua
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2023