"Siang ini ruas Majenang batas Jabar kembali dibuka setelah tadi pagi ditutup."
Cilacap (ANTARA News) -  Pasca-longsor yang mengakibatkan jalan rusak dan arus kendaraan di jalur selatan Jawa Tengah (Jateng) ruas Majenang-perbatasan Jawa Barat (Jabar) terhenti, maka dalam dua hari lagi ditargetkan segera normal kembali, kata Kepala Balai Pelaksana Teknis Bina Marga Wilayah Cilacap, Edy Gunawan

"Siang ini ruas Majenang batas Jabar kembali dibuka setelah tadi pagi ditutup sementara waktu untuk proses pengangkutan material sisa longsoran. Namun, untuk bisa kembali normal dibutuhkan waktu sekitar dua hari lagi," katanya di Cilacap, Minggu.

Kendati demikian, dia mengatakan, arus kendaraan yang melintas di ruas jalan tersebut masih harus bergantian atau diberlakukan sistem buka tutup, seperti halnya saat dibuka pada Sabtu (5/1) malam hingga Minggu pagi.

Menurut dia, hal ini disebabkan masih adanya tumpukan sisa material longsoran di tepi maupun bawah bahu jalan yang volumenya diperkirakan sekitar 500 meter kubik.

Selain itu, kata dia, pihaknya juga masih harus membuat terasering di bukit sebelah kiri jalan agar tidak kembali terjadi longsor.

"Kami masih harus mengepras bukit untuk dibuat terasering maupun membuang material longsoran di bagian bawah, sehingga secara keseluruhan volume tanah yang harus dibuang sekitar 1.000 meter kubik. Kami perkirakan masih butuh waktu sekitar dua hari lagi untuk menyelesaikan pekerjaan ini," katanya.

Ia mengatakan, pihaknya mengerahkan tiga unit ekskavator, dua unit loader, dan sekitar 20 dump truck dalam upaya menyingkirkan material longsoran yang menutup akses jalur selatan Jateng di Desa Panulisan, Kecamatan Dayeuhluhur, Cilacap.

Tanah longsor di jalur selatan Jateng terjadi pada Kamis (3/1) malam, sehingga mengakibatkan adanya tiga titik timbunan material longsoran dengan panjang sekitar 100 hingga 200 meter di antara pabrik pengolahan kayu PT Waroeng Batok Industry hingga Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Panulisan. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2013