Batam (ANTARA) - Tim yang meliputi petugas Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan, serta Kepolisian Daerah membersihkan polutan yang mencemari air di Pantai Kampung Melayu, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau.

"Pertama, langkah kami adalah menanggulangi dulu biar tidak semakin meluas, yang kemudian kami akan cari tahu sumbernya dari mana asalnya. Ini yang tercemar sekitar satu sampai 1,5 kilometer sepanjang pantai ini," kata Kepala Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Batam M. Takwim di Batam, Rabu.

Ia menjelaskan bahwa absorbent boom sepanjang 100 meter dan ​​​​​​​absorbent pack sebanyak 500 lembar disiapkan untuk membersihkan polutan yang membuat air di Pantai Kampung Melayu menghitam.

​​​​​​​"Masih dibersihkan dulu untuk sekarang, dan ditanggulangi dulu. Kemungkinan ini limbah jenis MFO (marine fuel oil) atau bisa jadi aspal, tapi kita belum bisa memastikan itu," katanya.

"Kita tunggu DLH juga untuk bisa memastikan pencemaran ini," ia menambahkan.

Air di Pantai Kampung Melayu sebagian menghitam. Warga kampung mengetahui masalah itu pada Rabu pagi.

"Air laut pantai ini ketumpahan oli. Sekarang juga ramai warga sekitar di pantai untuk lihat kondisinya," kata Raihan, seorang warga Kampung Melayu.

Rekaman video yang menunjukkan air pantai yang menghitam di Kampung Melayu juga beredar di media sosial.

"Laut menjadi hitam semua, laut di Kampung Melayu. Sudah tidak tampak airnya, hitam semua. Siapa yang tanggung jawab. Tempat yang cantik tapi dikotori...," kata warga yang merekam video tersebut.

Baca juga:
Limbah minyak mencemari pantai di Pulau Batam
DLH Batam kumpulkan 152 karung limbah di Pantai Nongsa


Pewarta: Jessica Allifia Jaya Hidayat
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2023