Jakarta (ANTARA) - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri mengatakan film bisa menjadi pendekatan budaya dalam memberikan pendidikan tentang pemberantasan korupsi kepada masyarakat.

"KPK di dalam upaya memberantas korupsi tidak hanya melakukan tindakan pencegahan, tapi, juga melakukan upaya pendidikan kepada masyarakat. Melalui forum ini saya menyampaikan penghargaan atas kerja panitia, segenap pemerhati film, insan perfilman Indonesia yang telah memberikan angin besar dalam upaya pemberantasan korupsi," ucap Firli dalam sambutan pembukaan Anti Corruption Film Festival (Acffest) 2023 di Jakarta, Jumat.

Penyelenggaraan Acffest 2023 menjadi salah satu wujud nyata dari program KPK dalam memberikan pendidikan tentang anti korupsi kepada masyarakat. Firli juga berharap melalui Acffest 2023 para insan perfilman bisa memberikan pendidikan tentang pemberantasan korupsi di ruang-ruang kosong di masyarakat umum.
 
Selain itu, Firli juga mengatakan pendidikan sangat penting karena bukan hanya menjadi bekal kecerdasan di dunia, namun, juga untuk bekal setelah kehidupan di dunia.

"Dan undang-undang sistem pendidikan nasional mewujudkan bahwa tujuan pendidikan adalah mewujudkan sumber manusia yang seutuhnya," ucap Firli.

Baca juga: KPK harap penyelenggaraan ACFFest 2022 tumbuhkan budaya antikorupsi

Anti Corruption Film Festival tahun ini mengambil tema "Suara mu, Suara Kita, Suara Nurani" yang diambil berdasarkan pemikiran bahwa tahun 2023 akan bersiap menyambut hajat besar yaitu pemilihan presiden dan legislatif.
 
Melalui forum itu, Firli juga mengingatkan para partai politik (parpol) untuk tidak membeli suara rakyat sehingga pemimpin yang nanti dihasilkan adalah pemimpin yang dapat mewujudkan tujuan negara.

Dia juga mengajak seluruh masyarakat untuk bergandeng tangan untuk mewujudkan tujuan negara sesuai amanat Undang Undang Dasar 1945 yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut aktif terhadap perdamaian dunia berdasarkan kemerdekaan perdamaian abadi dan keadilan sosial.

Baca juga: Cara menuliskan masalah sosial menjadi skenario film menghibur

Baca juga: "Ngeri-Ngeri Sedap" satu-satunya film ASEAN tayang di Festival Beijing

Baca juga: Kemenparekraf latih sineas Jawa Barat lewat Festival Film Bulanan
 

Pewarta: Fitra Ashari
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2023