Yakinlah, Pemerintah Indonesia dalam hal ini Kementerian Agama (Kemenag) dan Komisi VIII DPR RI tetap berkomitmen untuk mencari solusi terbaik terkait tingginya angka waiting list haji di Indonesia
Makassar (ANTARA) - Ketua Komisi VIII DPR RI Ashabul Kahfi saat menghadiri bimbingan dan manasik haji di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, meyakinkan para Jamaah Calon Haji (JCH) bahwa pemerintah bersama DPR RI akan terus berupaya menambah kuota haji Indonesia.

"Yakinlah, Pemerintah Indonesia dalam hal ini Kementerian Agama (Kemenag) dan Komisi VIII DPR RI tetap berkomitmen untuk mencari solusi terbaik terkait tingginya angka waiting list haji di Indonesia," ujarnya di Jeneponto, Sulawesi Selatan (Sulsel), Ahad.

Ashabul Kahfi yang berada di Sulsel dan menggelar reses di daerah pemilihannya itu mengaku terus mengupayakan dengan berbagai cara agar kuota haji Indonesia bisa terus bertambah.

Dia juga mengatakan bukan cuma di Jeneponto dan daerah lainnya di Sulawesi Selatan yang daftar tunggu hajinya mencapai puluhan tahun, namun daerah lainnya juga di Indonesia mengalami hal serupa.

Baca juga: Menag: Indonesia prioritas dapat tambahan kuota jamaah haji

Karena itu ia meyakinkan masyarakat khususnya jamaah calon haji agar tetap optimistis jika penambahan kuota akan didapatkan.

Sementara itu Kepala Kantor Kemenag Jeneponto Saharuddin menyebutkan saat ini jumlah calon jamaah haji yang sudah mendaftar di kabupaten itu melalui Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kemenag sebanyak 13.728 orang dan daftar tunggu haji berkisar 38 tahun.

"Untuk kuota jamaah calon haji di.Kabupaten Jeneponto itu 348, sudah termasuk calon haji prioritas berusia lanjut," ujarnya.

Saharuddin menyebutkan dari 348 orang jamaah calon haji itu, 23 diantaranya adalah JCH Prioritas berusia lanjut.

Baca juga: Daftar tunggu keberangkatan haji di Pasaman Barat capai 50 tahun
Baca juga: Daftar tunggu ibadah haji Maluku hingga 32 tahun
Baca juga: Kemenag: Waktu tunggu keberangkatan haji di Jateng capai 31 tahun

 

Pewarta: Muh. Hasanuddin
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023